HARIANHALMAHERA.COM- Italia jadi negara pertama yang menyegel tiket ke fase knockout Euro 2020. Kepastian itu didapat setelah mereka mengalahkan Swiss tiga gol tanpa balas pada matchday kedua grup A kemarin.
Gelandang Manuel Locatelli jadi sorotan pada laga yang dihelat di Stadio Olimpico, Roma, itu. Gelandang 23 tahun tersebut jadi pemain terbaik lantaran mencetak dua gol.
Keputusan memainkan Locatelli bisa dibilang sebuah perjudian. Sebab, sebenarnya pilihan utama allenatore Roberto Mancini untuk pos Locatelli adalah gelandang Marco Verratti.
Tetapi, pemain Paris Saint-Germain itu belum pulih sepenuhnya dari cedera lutut. Namun, Verratti masih disertakan Mancini dalam daftar 26 pemain yang dibawa ke Euro kali ini.
’’Pandemi Covid-19 sedikit membantuku (menjadi pemain yang lebih baik, Red). Tentu saja dengan dukungan, kerja keras, dan determinasi, akhirnya aku bisa di sini (masuk skuad Euro, Red),’’ ucap Locatelli seperti dilansir Football Italia.
Jebolan akademi AC Milan itu cepat nyetel dengan strategi racikan Mancio, sapaan Mancini. Padahal, dia belum genap setahun mendapat debut.
Tepatnya ketika menghadapi Belanda pada UEFA Nations League A (8/9/2020). Sejak saat itu, dia total mengoleksi 12 caps dengan mencetak 3 gol dan 2 assist.
Kontribusi lima gol Italia darinya juga di luar dugaan. Sebab, sebenarnya Manu –sapaan Locatelli– bukan gelandang dengan naluri gol tinggi. Posisi sebagai gelandang bertahan jadi penyebabnya.
Tetapi, dia memiliki skill tendangan jarak jauh yang hebat. Gol keduanya pada menit ke-52 dalam laga kemarin jadi bukti sahih. Dia berhasil melepaskan sepakan kaki kiri dari jarak sekitar 20 meter. Dia memanfaatkan assist rekan setimnya di US Sassuolo, Domenico Berardi.
Gol itu mengingatkan ketika dia mencetak gol spektakuler ke gawang Juventus (23/10/2016) pada musim 2016–2017. Memang bukan dari luar kotak penalti seperti golnya melawan Swiss. Tetapi, sepakan keras kaki kanannya berasal dari ujung sudut kotak penalti. Gol yang membuat AC Milan menang 1-0.
Berkat gol tersebut, Locatelli diyakini bakal jadi pemain utama Rossoneri –julukan Milan. Tetapi, yang terjadi berbalik 180 derajat. Dua musim berselang, dia dilepas ke Sassuolo.
Ternyata, Locatelli terus meningkat bersama Sassuolo. Bahkan, musim lalu dia mencetak empat gol yang merupakan produktivitas terbaiknya dalam semusim.
Locatelli tampaknya memang ingin terus memupuk mental juaranya. Salah satu tandanya terlihat sesaat setelah kemenangan kemarin. Pada sesi konferensi pers, dia menyingkirkan botol Coca-Cola yang tersedia di meja. Itu meniru yang dilakukan megabintang Portugal Cristiano Ronaldo sebelum melawan Hungaria (16/6).
Tujuan Ronaldo adalah ’’mempromosikan’’ gaya hidup lebih baik dengan mengangkat sebotol air mineral sebagai pengganti minuman bersoda. Selain Ronaldo, gelandang Prancis Paul Pogba melakukannya di konferensi pers pasca mengalahkan Jerman (16/6).
Bedanya, yang disingkirkan Pogba adalah botol bir. Nah, kesamaan Locatelli dengan dua pemain itu adalah Ronaldo dan Pogba juga diganjar predikat pemain terbaik pada laga terkait konferensi pers mereka. (jpc/pur)