HARIANHALMAHERA.COM–Meski lolos ke babak 16 besar Euro 2020, namun perjalanan Kroasia di fase grup, bak roller coaster. Sebelum melibas Skotlandia dengan skor 3-1 di matchday pamungkas, finalis Piala Dunia 2018 itu sempat terseok-seok di dua laga awal.
Setelah kalah 1-0 dari Inggris di laga perdana, Luka Modric dkk kemudian bermain imbang 1-1 ketika menjamu Republik Ceko di putaran kedua. Performa yang naik turun ini pun menjadi ancaman saat menjamu Spanyol, di Stadion Parken, Copenhagen, pada selasa (29/06) dinihari nanti. (Live di RCTI/Mola TV pukul 01.00 WIT)
Apalagi, menjamu La Furia Roja, julukan Timnas Soanyol, Vatreni tidak akan diperkuat Ivan Perisic. Winger Inter Milan itu dinyatakan positif Covid-19. “Federasi Sepakbola Kroasia menerima hasil tes SARS-CoV-2 yang memperlihatkan bahwa Ivan Perisic mendapatkan hasil positif. Sedangkan anggota tim lain semuanya dengan hasil negatif. Perisic akan melakoni isolasi selama 10 hari dan tidak bisa bermain di pertandingan berikutnya,” demikian keterangan resmi HNS, asosiasi sepakbola Kroasia.
Tanpa Koka-julukan Perisic-jelas merupakan kerugian besar bagi Vatreni. Pemain Nerazzuri-julukan Inter Milan-itu merupakan top skor sementara Kroasia di Euro dengan koleksi 2 gol sepanjang babak grup. Secara kontribusi, Vatreni juga bisa kehilangan sosok 32 tahun itu.
Perisic menjadi pemain Kroasia yang paling agresif sejauh ini dalam usaha mencetak gol. Jumlah 7 tembakan yang ia lepaskan merupakan yang terbanyak dibanding rekan-rekan setimnya yang lain.
Hal lain yang membuat Kroasia semakin kehilangan Perisic adalah jika mengingat Euro 2016 lalu. Kala itu di laga terakhir fase grup Kroasia berhasil mengalahkan Spanyol 2-1. Perisic mencetak gol kemenangan Kroasia kala itu pada menit 87.
Meski tidak diperkuat Perisic, entrenador Kroasia Zlatco Dalic tidak akan terusik. Sebab, dia memiliki empat nama yang bisa mengisi posisi yang ditinggalkan pemain 32 tahun itu. Mereka adalah Ante Rebic, Josip Brekalo, Mislav Orsic, atau Luka Ivanusec.
Setali tiga uang, Spanyol juga datang dengan performa yang hampir sama dengan Kroasia. Beratatus sebagai tim uggulan, skuad asuhan Luis Enrique itu pun gagal finis sebagai pemuncak grup.
Setelah meraih hasil imbang di dua laga awal penyisihan grup, David De Gea dkk pun bangkit di laga pamungkas dengan menggasak Slovakia dengan skor 5-0.
Walau lolos ke fase knock out, lini depan Spanyol pun masih jadi sorotan. Eksperimen Locho, julukan Luis Enrique-yang memainkan Alvaro Morata bersamaan dengan Gerard Moreno belum terbukti.
Bakan, Morata yang belakangan mendapat banjir kritikan lantaran penampulannya di fase grup belum maksimal, mengaku siap tampil habis-habisan menghadapi Kroasia. Morata hingga laga pemungkas Grup E
Pemain yang akrab disapa Alvarito itu, berharap bisa berkontribusi aktif dalam kemenangan Spanyol di fase 16 besar . Menurut dia, laga melawan Kroasia tidak mudah. Spanyol harus bermain tanpa kenal lelah karena lawan akan mengandalkan kekuatan fisik dalam pertandingan nanti.
“Pertemuan ini bukanlah pertandingan yang mudah, kami akan bermain dengan permainan yang sama dengan Kroasia yaitu mengandalkan fisik,” ungkap Morata.
Striker 28 tahun itu berharap dirinya bisa menghapus hari sialnya sebab dalam tiga pertandingan awal Spanyol, Morata gagal memanfaatkan beberapa peluang emas. (jpc/pur)