HARIANHALMAHERA.COM–Selain membeli berbagai produk pertanian, perikanan, dan pertenakan untuk memenuhi kebutuhan dapur, PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) ternyata turut memborong produk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) lainnya. Salah satunya panganan Panada yang diproduksi BUMDes Tiwor, Kecamatan Kao Teluk.
Kue berbahan tepung yang digoreng dengan isian campuran ikan dan sayur itu, masuk dalam salah satu menu sarapan para karyawan PT NHM sebelum memulai aktivitas di pagi hari. Panganan Panada ini bahkan sudah mulai dipasok BUMDes Tiwor ke site sejak Februari 2021 lalu.
Kue Panada ini merupakan usaha kecil warga desa di bawah naungan BUMDes. Bahkan kabarnya, rasa kue ini sangat disukai Presiden Direktur (Presdir) sekaligus pemilik PT NHM, H Robert Nityudo Wachjo.
Menurut Kepala Desa Timor, Iskandar H Karim, mengaku produk milik BumDes Tiwor awalnya ditawarkan kepada H Robert. Ternyata kue itu dirasa enak, sehingga diminta untuk dipasok ke site PT NHM sebagai sarapan para karyawan. “Alhamdulillah dibeli NHM. Tentunya ini sangat membantu ekonomi masyarakat kami,” katanya, Sabtu (25/9).
Dia menyebut, membuat kue khas Maluku Utara memang merupakan usaha keseharian warga Desa Tiwor. BUMDes melirik itu dan berupa membantu mencari pasar. Syukur PT NHM berminat. “Suplai kue ke site PT NHM ini sudah berjalan tujuh bulan, sejak Februari 2021. Kami Pemdes Tiwor berharap agar kerja sama BUMDes Tiwor dengan PT NHM akan tetap berjalan lancar,” harapnya.
Terpenting lagi, lanjut Iskandar, kualitas usaha perdagangan BUMDes Tiwor tersebut tetap dijaga bahkan lebih ditingkatkan cita rasanya, sehingga tidak membuat konsumen, terutama PT NHM, kecewa. “Pastinya kami pemdes dan BUMDes Tiwor berusaha merawat kualitas usaha dan pelayanan yang baik. Sebab ini adalah kesempatan meningkatkan ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Usaha yang dilakukan BUMDes Tiwor ini kiranya bisa menjadi langkah awal bagi BUMDes lain untuk berkreativitas menciptakan inovasi produk baru. Produk-produk ini nantinya bisa menjadi dorongan dalam pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, sehingga ke depan bisa menjadi desa mandiri.
Selain itu, produk-produk inovatif juga bisa dikembangkan tidak hanya skala pasar lokal, namun juga pasar nasional.(dit/fir)