HARIANHALMAHERA.COM–Pengurus DPC partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Halut angkat suara soal sampah yang hingga saat ini masih menjadi momok bagi masyarakat. Masalah tumpukan sampah di sejumlah sudut kota Tobelo dan sekitarnya disebut Gerindra bukan sepenuh tanggungjawab pembersih sampah tetapi menjadi kewajiban bersama menjaga kebersihan lingkungan.
Menurut Ketua DPC Gerindra Halut, Arifin Abdul Rahim, bahwa sekelipun pemerintah daerah melalui instansi teknis, yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyediakan banyak bak penampung sampah, penambahan tenaga pembersih hingga dilengkapi fasilitas pendukung lainnya yang canggih, tetapi kalau masyarakat tidak sadar kebersihan dengan membuang sampah semberangan tentunya pemandangan tetap kotor.
“kita sebagai warga juga harus tahu diri, setidaknya sadar akan kebersihan lingkungan dengan membuah sampah pada tempat yang sudah disediakan, sebab pembersihan sampah ada waktunya bukan setiap jam jadi perlu ada rasa kebersamaan menjaga kebersihan,”katanya, selasa (28/12).
Selain kesadaran lanjut Arifin, pemda juga wajib perhatikan kesejahteraan pembersih sampah, karena informasinya upah mereka per bulan diberikan sangat kecil yang tidak sebanding dengan pekerjaannya. Padahal profesi ini berdampak pada kenyamanan lingkungan dan ukuran prestasi bagi pemerintah.
“kami merasa perihatin juga dengan pembersih sampah, bahkan kami perlu soroti honor mereka, sebab selama ini honor (upah) bagi pembersih sampah hanya berkisar 1 juta lebih, tentunya ini sangat tidak sebanding dengan pekerjaan dilapangan. Parahnya lagi tidak sesuai upah minimum, setidaknya 2 jutaan,”ujarnya.
Dia pun usulkan pemda Halut segera pengadaan sumur bor yang merupakan salah satu fasilitas pendukung pembersihan sampah, penambahan mobil angkutan sampah dan bak penampung.” Harus diperhatikan juga fasilitas pendukung, jika masih kekurangan maka secepatnya pengadaan terutama mobil angkutan sampah dan bak penampungnya agar ditempatkan pada lokasi yang sering menjadi pembuangan sampah,”tuturnya.(tr-05)