HARIANHALMAHERA.COM–Hampir setiap daerah pasti merasakan dampak dari bencana alam, seperti gempa bumi, banjir rob, longsor, angin kencang sampai hantaman gelombang laut hingga letusan gunung api. Bahkan ada lebih parah nan berujung pada korban jiwa dari musibah tersebut.
Wilayah Halmahera Utara sendiri bencana banjir yang lebih mendominasi. Peristiwa seperti ini hampir menjadi langganan dari tahun ke tahun dan menimpa setiap pemukiman warga yang berdekatan dengan sungai dan rawa. Disisi lain tingginya curah hujan dan perubahan iklim menjadi pemicu banjir tersebut.
Berikut ini kaleidoskop 2021 terkait fenomena bencana banjir yang berdampak pada kerusakan dan berhasil dirangkum Harian Halmahera sekaligus bagaimana penanganan pemkab Halut.
1. Jembatan Kali Tiabo Putus
Jembatan tersebut satu-satunya akses transportasi darat yang menghubungkan Kecamatan Tobelo, Galela dan Loloda Utara itu sempat terputus akibat banjir banda yang terjadi pada pertengahan bulan januari 2021. Ambruknya jembatan tersebut juga berdampak pada terputusnya tiang listrik PLN hingga tanaman pertanian milik perusahan PT KSO teredam akibat luapan banjir.
Musibah tersebut telah mendapat perhatian dari pemerintah pusat dan pemprov Malut sehingga bergegas membangun kembali jembatan tersebut. Termasuk melihat korban banjir di sekitar sungai tersebut yang sempat mengungsi ke lokasi aman setelah rumah mereka teredam.
2. Puluhan Rumah Warga Kao Barat Teredam Banjir
Masih dibulan januari 2021, musibah banjir juga terjadi di Kecamatan Kao Barat yang mana puluhan rumah warga ikut teredam banjir setinggi satu meter lebih. Ini terjadi lantaran sungai Nguailamo meluap setelah diguyur hujan deras. Akan tetapi pemerintah daerah hanya mampu memperhatikan nasib pengungsi korban banjir sementara penanganan banjir sendiri dilakukan, setidaknya dibuat talud penahan banjir pada sungai tersebut.
3. Puluhan Rumah Warga Loloda Utara juga Teredam Banjir
Setelah musibah banjir di Kao Barat, ternyata hanya berselang beberapa hari kemudian peristiwa serupa melanda sejumlah Desa di Kecamatan Loloda Utara (Lolut). Puluhan rumah warga setempat pun teredam. Penyebab banjir sendiri dipicu curah hujan yang tinggi sehingga kondisi daerah yang rawa membuat air terus tinggi. Pemda Halut juga hanya sebatas membantu korban bencana sementara untuk mengatasi banjir belum dilakukan, seperti salah satunya dibuat drainase (saluran air).
4. Longsor Ruas Jalan di Lolut
Selain bencana banjir, ternyata ada pula musiba longsor yang menimpa warga di beberapa Desa se Kabupaten Halut, seperti di Loloda Utara telah terdapat beberapa ruas jalan terputus dan juga tertutup material longsor. Sejauh ini pemda juga hanya bisa melakukan pembersihan badan jalan sedangkan penanganannya belum terlihat, paling tidak pembangunan talud penahan longsor.(cw/tr-05)