HARIANHALMAHERA.COM–Harga Sembilan bahan pokok (Sembako) seperti beras, gula, tepung terigu, telur dan kebutuhan mendasar lainnya hingga awal tahun 2022 ini belum stabil. Kenaikan harga sembako secara nasional itu terjadi sejak November 2021 dan belum kunjung turun sampai saat ini.
Harga bahan pokok tersebut juga terjadi kenaikan di pasar local Kabupaten Halmahera utara, terutama minyak goreng (Migor) berkemas yang terus melonjak naik hingga membuat pemerintah lakukan operasi pasar.
Seperti di pasar Rawajaya Kecamatan Tobelo, yang mana beberapa pedagang kaki lima menyampaikan bahwa harga migor berbagai jenis di pasar telah mengalami kenaikan cukup tinggi. “Dari sejumlah sembako yang naik, hanya minyak goreng kemasan yang paling tinggi dari sebelumnya 16 ribu rupiah per liter naik menjadi 25 ribu per liter,”kata Siti Fatimah, PKL di pasar Rawajaya, senin (10/1).
Kenaikan harga sembako ini menurutnya, bukan factor kekurangan stok tetapi bahan baku dikabarkan naik harga, seperti minyak goreng yang informasinya harga sawit naik sehingga memicu harga kemasan.”Sebenarnya persediaan (stok) masih terbilang cukup aman, ini artinya keinaikan harga bukan kekurangan persediaan tapi pengaruh bahan bakunya,”ujarnya.(tr-05)