HARIANHALMAHERA.COM–Inspeksi mendadak (sidak) yang belakangan intens dilakukan sejak Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) secara diam-diam di perumahan ASN di Sofifi, ternyata tidak membuat para PNS kehilangan akal.
Agar terlihat tengah berada di rumah ASN saat disidak, para PNS yang berada di Ternate pun sengaja mengelelabui Gubernur dengan cara meninggalkan kendaraannya di depan rumah dinas.
Hal ini pun terungkap saat orang nomor satu di Pemprov itu turun sidak belum lama ini. Hal ini disampaikan AGK kepada seluruh pimpinan SKPD usai Salat Zuhur berjamaah di Masjid Nurul Hasan yang berada di Kompleks Kantor Gubernur Sofifi, Rabu (19/1)
Dia mengaku, pernah saat turun sidak didapati sejumlah kendaraan milik PNS yang terpakir di depan rumah dinas. Namun, saat ditanyakan ke tetangga yang berada di sebelah, ternyata motor tersebut sengaja ditinggal.
“Saya tanya orang situ dia pe orang di mana? dong bilang hari Senin baru datang kong motor ini dong kase tinggal,” bebernya
AGK menuturkan, beberapa hari terakhir ini dirinya kerap turun sidak usai pulang dari salat subuh. Seperti yang dilakukan pada Rabu (19/1). AGK pun sempat ke lokasi perumahan ASN I hingga III.
Dari hasil sidaknya itu, ditemukan banyak rumah ASN yang tak ada penghuninya lantaran ditinggal pulang ke Ternate. Hanya sebagian saja yang ditempati ASN.
Karena itu, dihadapan para pimpinan OPD, AGK menegaskan bahwa rumah ASN yang tidak ditempati akan disegel dan di palang. “Kepala dinas segera cek bahawannmya, kalau mau tinggal, silahkan. Jangan tinggal di sana mengemis di saya sementara dong tara tinggal di perumahan,” kesalnya
Bahkan, dia menyebut ada salah satu SKPD yang menempati 4 hingga 5 rumah dinas, namun kenyataanya tidak kunjung ditempati. Karena itu, AGK pun menegaskan akan membuat perjajian bagi ASN yang akan menempati rumah dinas.
“Karena itu mulai dari masjid ini diharapkan kepala dinas cek cepat rumah yang sudah ada kasih tau ke PNS siapa yang mau tinggal di perumahan bikin perjanjian, karena saya akan cek tarus dan saya akan palang merah,” ancam AGK.
Dia mengaku, staf dan sespri yang bekerja di ruanganya hingga kini masih kesulitan tempat tinggal. Mereka pun terpaksa mencari rumah kontrakan. “Jadi kalau tidak tinggal maka mereka ini stafnya yang akan tinggal masuk. Jadi mulai besok siapa yang mau tinggal entah kepala bidang, pegawai siapa saja kasi tinggal sebelum dipalang,” tegasnya.(lfa/pur)