HARIANHALMAHERA.COM—Masuknya perusahan pertambangan di Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) disebut Badan Pusat Statestik (BPS) setempat bahwa telah membawa dampak manfaat yang luar biasa, yakni salah satunya angka pengangguran di wilayah tersebut mengalami penurunan cukup signifikan.
Pihak BPS Halteng menyatakan dalam dua tahun terakhir tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di Halteng terjadi penurunan, dimana pada tahun 2020 telah turun sekitar 6,74% kemudian tahun 2021 terus turun hingga menjadi 63,02%.
Kepala BPS Halteng, Iwan Fajar Prasetyawan, mengatakan, turunya tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Halteng tidak terlepas dari kehadiran PT IWIP (Indonesia Weda Bay Industry Park).
“Memang TPT di Halteng turun dari tahun 2020 menjadi 6,74% menjadi 4,23% pada tahun 2021. Sedangkan Angkatan Kerja (AK) pada bulan Agustus 2021 sebanyak 25,12 ribu orang, yang terdiri atas 24,05 ribu orang bekerja dan 1,06 ribu orang pengangguran. Ini karena pada Agustus tahun 2021, sebesar 55,45% penduduk bekerja pada kegiatan informal,”katanya.
Untuk TPAK laki-laki lanjutnya, pada Agustus 2020 sebanyak 86,17% sedangkan perempuan 50,52%. Dibandingkan dengan tahun 2021 menurutnya, telah menurun dimana angka perempuan menjadi 42,88% dan laki-laki 82,28%. Selain itu, tingkat pengangguran yang perbandingan antara tahun 2019 hanya 1,0 ribu orang, kemudian tahun 2020 naik menjadi 1,8 ribu orang. Namun, 2021 kembali turun menjadi 1,1 ribu orang.
“Halteng sebenarnya masuk katagori urutan kedua untuk keadaan Tenaga Kerja (TK), diantara kabupaten/kota di Malut, dengan presentasi bekerja 24,1 ribu orang, pengangguran 1,1 ribu orang. Sementara, Bukan Angkatan Kerja (BAK) 14,7 orang. Untuk TPAK sebanyak 63,02% dan TPT 4,23%,”terangnya. (tr-01)