Oleh: dr. Maykel Sondak
Dokter Umum di RSUD Tobelo
MATA Malas atau bahasa medisnya amblyopia merupakan penyebab paling sering terjadinya penurunan tajam penglihatan pada masa kanak-kanak. Suatu keadaan mata dimana tajam penglihatan tidak mencapai optimal sesuai dengan intelegensinya walaupun sudah di koreksi kelainan refraksinya.
Pada amblyopia terjadi penurunan tajam penglihatan unilateral (satu mata) atau bilateral (kedua mata) disebabkan karena kehilangan pengenalan bentuk, interaksi binokular abnormal atau keduanya, dan pada kasus yang keadaan baik, dapat dikembalikan fungsinya dengan terapi.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan mata malas atau amblyopia di antara lain mata juling/strabismus. Kondisi ini dapat orang tua kenali dengan tanda dimana mata anak sering bergerak ke arah dalam atau luar, disebabkan karena otot mata mengganggu koordinasi dengan mata yang lain.
Gangguan refraksi adalah gangguan yang terjadi karena rabun jauh, rabun dekat atau astigmatisma dimana permukaan kornea tidak merata yang dapat menyebabkan kaburnya penglihatan. Hambatan masuknya cahaya karena kelopak mata yang jatuh dan katarak. Kelainan tersebut menyebabkan jalur visual yang tidak berkembang dan berperan dalam terjadinya ambliopia.
Apa tanda dan gejala anak dengan mata malas atau amblyopia?
Sebagian besar anak-anak dengan amblyopia tidak mengeluhkan masalah penglihatan. Seiring waktu, anak-anak akan menjadi terbiasa dengan penglihatan yang baik di satu mata dan penglihatan yang buruk di mata lain.
Tanda umum yang dapat orang tua lihat dan amati jika anak dengan ambliopia biasanya ditandai dengan salah satu mata mengarah ke dalam atau keluar, anak kesulitan mengukur jarak, sehingga anak sering kali menabrak benda-benda di sekitar. Anak sering menyipitkan mata dalam melihat sesuatu. Postur badan atau kepala miring ketika fokus. Penglihatan ganda dan kabur.
Cara mengatasi Mata Malas pada anak
Jika orang tua mencurigai adanya kelainan pada mata anak segera dibawa ke dokter spesialis, karena keberhasilan terapi bergantung pada seberapa cepat kelainan dideteksi. Jika didiagnosis sedini mungkin tepatnya sebelum anak berusia 7 tahun akan memberikan respon yang baik.
Metode yang paling umum dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan melatih otak anak untuk menggunakan mata yang lemah. Dokter akan memperbaiki masalah yang mendasar pada mata tersebut, seperti kelainan refraksi, mata juling, ataupun katarak.
Penutup mata (eye patch) umumnya digunakan untuk menstimulasi mata yang lemah agar lebih banyak digunakan dengan tujuan meningkatkan kekuatan otot mata itu sendiri. Penggunaan penutup mata umumnya dilakukan 2-6 jam per hari, patching memakan waktu bervariasi, mingguan, bulanan, bahkan tahunan. Semakin muda usia dimulai, pemulihan akan semakin cepat.
Kaca mata biasanya diberikan untuk anak dengan mata rabun, untuk memperjelas mata yang rabun. Terapi ini bertujuan untuk memaksa mata malas agar bekerja lebih keras sehingga dapat terjadi perbaikkan dari mata malas.
Tetes mata bisa digunakan untuk memburamkan mata normal, sehingga hal ini akan mendorong anak untuk menggunakan mata yang lebih lemah.
Operasi dilakukan jika mata malas pada anak disebabkan oleh katarak atau kelopak mata yang turun.(*)