Halut

Nelayan Wosia Merasa Ditipu DKP

×

Nelayan Wosia Merasa Ditipu DKP

Sebarkan artikel ini
Kantor DKP Halut (Foto : http://dindingtobelo.blogspot.com/)

HARIANHALMAHERA.COM–Melki Gagaube, salah satu nelayan di Desa Wosia Kecamatan Tobelo Tengah menyampaikan bahwa dirinya telah dipermainkan Dinas Kalautan dan Perikanan (DKP) Halut soal bantuan perahu nelayan. Sebab, proposal bantuan perahu yang ia ajukan dari tahun 2020 hingga saat ini tidak ada respon, padahal informasinya bantuan tersebut bakal diberikan padanya.

Melki pun menuturkan bahwa sebelumnya dirinya mendapat informasi langsung dari dinas terkait banguan itu akan diberikan padanya dengan catatan harus ajukan proposal dan syarat administrasi lainnya. Namun kenyataan sampai detik ini bantuan tersebut tak kunjung diberikan. “Waktu itu informasi langsung dari dinas kalau saya salah satu yang beruntung untuk mendapatkan bantuan perahu dan mesin dari anggaran DAK, sehingga saya disuruh buat akta notaris, sebab itu adalah salah satu syarat, makanya walaupun tidak ada uang saya berupaya cari untuk buat akta notaris, kerana ini mereka langsung yang minta,”katanya, rabu (13/4)

Pengurusan bantuan ini menurutnya, telah menguras anggaran dari kantongnya mencapai jutaan rupiah, namun perjuangan berakhir sia-sia. Sebab, bantuan yang seharusnya dirinya dapat ternyata kabarnya telah diberikan ke orang lain yang tidak memiliki persyaratan salah satunya akta notaris. “Bantuan yang sebenarnya saya dapat itu di alihkan ke orang lain, yang tidak memiliki Akta Notaris. Semoga Bupati bisa perhatikan nasib kami,”pintanya.

Terpisah Kepala DKP Halut, Victor Mangimbulude, bantuan perahu nelayan yang dimaksud Melki tersebut bukan dari DKP Halut tetapi dari Pemprov Malut, yang mana bantuan tahun 2022 itu sampai saat ini belum terealisasi.

“Tahun 2020, saat masih Kadis pak Fredo ada program LIN dari Provinsi Malut. Salah satu kegiatan dari program itu adalah pengadaan perahu dibawah 5 GT. Nah yg bersangkutan, mungkin salah satu nelayan yang masukan proposal. Sayangnya sampe saat ini program LIN itu belum terealisasi, sehingga itu pernyataannya bahwa bantuan dialihkan pada orang lain itu tidak benar, karena kegiatan yang terlaksana pada tahun 2020 hanya kegiatan dengan  sumber dana DAK bukan program LIN,”ungkapnya.(san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *