HARIANHALMAHERA.COM–Semenjak PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) diambil alih oleh H Robert Nitiyudo Wachjo melalui bendera PT Indotan, ternyata perubahan NHM terlihat sangat cepat mulai dari sajian program yang menyentuh kebutuhan warga lingkar tambang hingga soal tenaga kerja, yang mana sebagian besar karyawan NHM berasal dari putra-putri Maluku Utara dan tertinggi adalah warga Halmahera Utara sendiri.
Dominasinya tenaga kerja local ini tentu bagian dari implementasi niat H Robert sendiri yang bertekad untuk sejahterakan warga Malut dan Halut secara umum dan warga lingkar tambang PT NHM secara khusus.
Manajer Komunikasi PT NHM, Ramdani Sirait pun mengakui bahwa jumlah karyawan di PT NHM setelah diambil alih oleh H Robert telah diprioritaskan warga Malut dan Halut, artinya jauh lebih banyak warga local dibanding PT NHM saat masih dikendali Nwecrest Mining Ltd. “Ya benar, saat ini di PT NHM untuk tenaga kerja dari berbagai wilayah di Maluku Utara mencapai 1.608 orang atau 67% dari total karyawan PT NHM sebanyak 2.398 tenaga kerja,”katanya dalam pertemuan silaturahmi, jumat (3/6).
Dari jumlah 1.608 ini menurut Ramdani, tercatat sebanyak 1.384 orang adalah tenaga kerja asal Halut, sementara terdapat sebanyak 782 tenaga kerja berasal dari berbagai wilayah yang tersebar di Indonesia sedangkan pekerja asing hanya 8 orang.“Jumlah tenaga kerja local yang begitu tinggi tentunya menjadi hal yang menggembirakan, karena dengan sangat sedikitnya tenaga kerja asing, artinya tenaga kerja Indonesia sudah mampu mengelola tambang yang besar seperti tambang emas Gosowong yang berlokasi di Kecamatan Malifut, Halmahera Utara ini,”ujarnya.
Ramdani menambahkan bahwa setelah dilakukan ivestasi saham pada awal tahun 2020 dari Newcrest Mining Ltd. ke Indotan Group telah membuat PT NHM saat ini menjadi perusahaan murni nasional. “75% sahamnya saat ini dimiliki oleh Indotan Group melalui anak perusahaan PT Indotan Halmahera Bangkit yang dimiliki oleh Haji Robert, sementara 25% lainnya tetap milik PT Aneka Tambang,”ungkapnya.
Sejak diambil alih oleh Indotan lanjutnya, sejumlah perubahan dan kemajuan telah terjadi di tambang emas Gosowong mulai dari perbaikan kesejahteraan karyawan, revitalisasi alat-alat berat tambang, dukungan untuk masyarakat lingkar tambang serta investasi yang sangat besar dalam rangka eksplorasi mencari cadangan baru. “Tentunya juga komitmen terhadap pembayaran pajak dan kewajiban lainnya kepada negara,”tandasnya.
Mengenai eksplorasi sendiri, Ramdani menuturkan bahwa setelah dilakukannya eksplorasi yang gencar telah ditemukan cadangan emas baru di dalam kawasan tambang emas Gosowong saat ini. Penemuan cadangan itu mematahkan predikasi sebelumnya dimana umur tambang emas Gosowong hanya dua tahun lagi, menjadi lebih panjang ke depannya. “Ini perubahan-perubahan menggembirakan yang terjadi di bawah pimpinan Haji Robert Nitiyudo,”pungkasnya.
Soal dukungan untuk masyarakat lingkar tambang dikatakan Humas PT NHM ini, selain program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) seperti yang diamanatkan oleh keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Minerals (ESDM) tentang pemberdayaan masyarakat lingkar tambang perusahaan-perusahaan tambang, Haji Robert Nitiyudo juga menginstruksikasn manajemen PT NHM untuk melakukan program lainnya untuk masyarakat, yaitu program bedah rumah bagi rumah-rumah masyarakat yang tadinya dinilai tidak layak huni menjadi layak huni, dukungan kesehatan yaitu membantu masyarakat yang selama ini sakit parah namun tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang seharusnya, santunan bagi anak yatim, yatim piatu, para janda, lansia dan kaum dhuafa. “Program-program yang diterapkan Haji Robert Nitiyudo ini merupakan implementasi dari semangat ‘Menambang dengan Hati,”terangnya.(san)