HARIANHALMAHERA.COM–Capaian nilai investasi asing (PMA) di Provinsi Maluku Utara (Malut) tahun ini cukup fantasis.
Dalam waktu enam bulan (Januari hingga Juli 2022), nilai PMA sudah mencapai Rp 31 triliun. Angka ini jauh lebih besar di banding tahun 2021
Dimana pada tahun kemarin, dalam 9 bulan total PMA mencapai Rp 37 triliun.
Kepala DPMPTSP Malut Bambang Hermawan mengatakan, dari total PMA Rp 31 triliun ini terdiri triwulan I Rp 12 Triliun dan triwulan II Rp 19 Triliun.
Pada triwulan I, nilai investasi memang belum mencapai target Rp 15 Triliun. Namun, di triwulan II justeru melebihi target.
Secara akumulatif target nilai PMA sebesar Rp 30 Triliun. “Kita juga masih optimis di Tahun 2022 ini sudah mencapai target. Nah, dengan begitu di Tahun 2023 harus naik lagi kemungkinan bisa di angka Rp 75 Triliun Rupiah,” sambungnya.
Mantan Kepala Inspektorat Malut ini menambahkan pencapaian PMA di Malut terbesar dari industri pengolahan.
“Kita di PMA ini berpacu dengan Morowali Provinsi Sulawesi Tengah. Maluku Utara secara persentase di triwulan II semester I, PMA nya urutan ke dua dan yang paling besar datang dari Industri pengolahan,” tandasnya. (lfa/pur)