HARIANHALMAHERA.COM–Mulai tahun depan, branding Ternate Kota Rempah akan gencar digaungkan Pemkot secara masif. Dimana, sejumlah pusat kawasan mulai dari bandara, hotel, restoran hingga objek wisata, akan menampilkan ciri khas Ternate Kota Rempah.
Begitupun dengan sektor UMKM, akan didorong untuk semakin dikenal dengan ciri khas rempah. Sehingga banding ini nantinya menjadi kekuatan ekonomi Kota Ternate.
Penguatan ini dilakukan setelah branding Ternate Kota Rempah resmi diakui oleh negara sebagai merek yang dibuktikan dengan diserahkannya sertifikat dari Kemenkum HAM kemarin.
Wali Kota M Tauhid Soleman mengatakan, hal–hal berikut akan di desain dalam penguatan City Branding. Salah satu contohnya bagaimana agar pengakuan atau Internalisasi City Branding ini harus mengakar dulu di tingkat lokal baru tingkat nasional
Dia berharap, dengan adanya pengakuan ini ada beberapa kegiatan lainnya, termasuk ketika orang datang merasakan benar ini adalah Kota Rempah. “Saat ini kegiatan penguatan sudah on the track, bagaimana yang diharapkan awal kita penguatan City Branding,” ucap Tauhid.
Dia mengatakan, yang paling terpenting dari brandung Ternate Kota Rempah adalah rempah bagian dari identitas Kota Ternate, bukan pasar rempah ataupun monumen rempah.
“Karena identitas, sehingga kekuatan ekonomi harus dimulai dengan mendorong rempah itu, sebagai bahan–bahan yang berbasis rempah. Itu juga upaya kita untuk mendorong UMKM semakin lama semakin dikenal dengan ciri khas,” tambahnya.
Ia juga menambahkan, minuman berbasis pala dan kopi rempah, merupakan bagian dari kekuatan yang sudah ada. Hanya saja, bagaimana peran Pemda menjadi motivator untuk memberikan ruang gerak agar UMKM ini bisa berkembang lebih baik kedepan.
Kepala Bappelitbangda Ternate, Rizal Marsaoly menambahkan, usai Ternate Kota Rempah, Pemkot akan mendaftarkan Cengkeh Ternate untuk mendapatkan sertifikat kekayaan intelektual merek.
“Karena kita punya cita rasa tersendiri dari Cengkeh Ternate ini dan mempunyai perbedaan tersendiri dari daerah yang lain bahkan dunia,” terangnya.
Rizal mengungkapkan, pihaknya tidak lagi mengejar volume, tapi mengejar kualitas, dan untuk city branding Ternate Kota Rempah untuk memperkuat eksistensi UKM dan IKM.
“Sehingga ada kekuatan narasi yang dibangun bahwa dulu ketika Belanda, Portugis dan Spanyol masuk Ke Ternate karena mencari kualitas Cengkeh bukan karena volume atau banyaknya cengkeh,” pungkasnya
Nantinya ada program-program yang akan terintegrasi dengan beberapa OPD, khususnya penguatan UKM dan IKM.
“Nantinya petani juga akan didorong untuk membuat satu packing yang lebih eksklusif dan itu Cengkeh Ternate akan kita berikan sebuah nilai tertinggi dibandingkan orang menceritakan cengkeh yang lain,” tukasnya.(par/pur)