HARIANHALMAHERA.COM– jajaran manajemen dan para manager PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) turut belangsungkawa atas musibah kebakaran rumah kebun di Desa Ngidiho, Kecamatan Galela Barat (Galbar), tepatnya di kawasan perusahan PT.KSO yang menewaskan dua bocah, warga Igobula, Kecamatan Galela Selatan (Galsel), yakni almarhum Mudafar Said (4) dan Harimulla Said (3).
Selain menyampaikan rasa simpati atas peristiwa naaa tersebut, jajaran manajemen dan para manager PTNHM pun ikut mengumpulkan dana untuk disalurkan ke keluarga korban sebagai rasa peduli kemanusiaan sekaligus untuk meringankan beban penderitaan yang dialami keluarga setelah kedua anak mereka menjadi korban kebakaran. Dana kemanusiaan dari PTNHM tersebut, rabu (12/10), langsung diserahkan oleh perwakilan PTNHM pada keluarga korban di kediamannya, Desa Igobula, Kecamatan Galsel.
Kedua bocah yang meninggal dalam peritiswa kebakaran rumah kebun tersebut merupakan kakak beradik, yaitu Mudafar Said (4) dan Harimulla Said (3), dimana musibah maut ini menurut keterangan ibu korban bahwa pada sekitar pukul 08.00 WIT, ibu korban bersama kedua anaknya pergi ke kebun yang berlokasi di areal PT. KSO, setibanya di lokasi kebun orang tua korban langsung membuat sarapan untuk anak-anaknya ibu korban mematikan api yang berada ditempat memasak air (tungku) lalu membersikan rumah kebun.
Kemudian setelah ibu korban pergi ke kebun mamcabut rumput yang tak jauh dari rumah kebun dengan jarak sekitar 15 meter. Sekira pukul 10.00 Wit, ibu korban mendengar suara anaknya yang memanggil langsung bergesah untuk melihat anaknya ke rumah dan setelah tiba dirumah kebun ternyata sudah terjadi terbakar.
Ibu korban pun panik, namun tidak bisa berbuat apa untuk memadamkan api yang sudah membesar dan hanya bisa berteriak minta tolong, akan tetapi tidak ada orang disekitar yang mendengar. Ibu korban sempat berlari ke arah jalan utama untuk meminta bantuan dan melihat sebuah mobil Avanza yang melintas sehingga meminta bantuan pada sopir untuk menghubungi suaminya Salihin Ence di Desa igobula untuk memberitahukan bahwa anaknya telah terbakar.
Kemudian orang tua korban tiba di lokasi kebakaran dan membantu untuk memadamkan api yang masih menyala dengan alat seadanya. Namun api semakin membesar dan tidak bisa menyelamatkan korban yang berada di dalam rumah tersebut. setelah api padam terlihat jasad korban yang sudah terbakar hangus
Soal motif kejadian menurut pihak kepolisan bahwa belum dapat diketahui secara detail, namun dugaan sementara kebakaran itu terjadi, karena korban Mudafar said sering bermain korek api yang ada didalam rumah.
Pihak kelurga menolak melakukan pemeriksaan medis (Visum) sehingga membuat surat pernyataan penolakan pemeriksaan medis atau otopsi, karena menanggap hal itu adalah musibah sehingga mengikhlaskan kepergian kedua anak mereka. (dit)