PemprovPolitik

Incar Kursi Kada di Empat Daerah

×

Incar Kursi Kada di Empat Daerah

Sebarkan artikel ini
Ketua DPD PDI-P Malut, Muhammad Senen (Foto : net)

HARIANHALMAHERA.COM– Setelah terpilih kembali sebagai Ketua DPD PDIP Malut Periode 2019-2024 lewat konfrensi daerah (konferda) kemarin, tugas berat kini tengah menanti Muhammad Senen bersama 10 ketua DPC PDIP se Malut.

Tugas berat yakni memenangi Pilkada 2020 September yang akan berlangsung di delapan
kabupaten/Kota di Malut. Kepada Harian Halmahera usai konferda, ayah Erik, sapaan akrab
Muhamma Senen, mengungkapan, PDIP tidak memasang target tinggi.

Mereka hanya akan focus merebut memenangi Pilkada di empat daerah. “Jadi target saya,
dan ini menjadi tanggung jawab saya sebagai ketua DPD, maka di 2020 di 8 Kabupaten/Kota kita harus rebut separuh, setengah dari 8 kabupaten/kota,” katanya.

Empat daerah yang akan diusung kadernya untuk maju sebagai calon kepala daerah (Cakada) itu yakni Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Halmahera Barat (Halbar), dan Taliabu. “Dan kadersnya kita sudah siapkan, jadi kita prioritaskan kaders,” tegasnya.

Karena itu, dia meminta kepada seluruh kaders PDIP agar bersatu, dan memenangkan Pilkada 2020 sebagaimana yang telah dilakukan di Pilgub 2018 kemarin.

Soal kericuhan yang terjadi dalam arena Konferda, Wakil Wlai Kota (wawali) Tikep ini, menilai apa yang dipertontonkan oleh beberapa kader sangat tidak elok. “Karena sebagai kaders partai itu persoalan itu mau enak atau tidak enak, mau senang atau tidak senang, mau suka atau tidak suka, ini menjadi keputusan partai tertinggi maka kita harus tunduk sebagai kaders partai, itu pemikiran yang keliru,” katanya.

Karena itu saat rapat kerja (raker) perdana nanti, ia akan mengundang seluruh DPC untuk
membicarakan hal tersebut. “Dan saya akan sampaikan dalam rapat DPD, tidak ada sanksi tapi ada teguran-teguran keras,” tegasnya.

Terpisah, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun mengatakan, menjemput Pilkada serentak di delapan Kabupaten/Kota, PDIP akan mengusung kadersnya apabila ada stok kader yang mumpuni. “Kalau stok kader kita tidak bisa kita paksa, calon ya orang harus menang, idealnya kader, prioritas pasti kader, tapi kalau calon dan kalah tentu kita pertimbangkan,” singkatnya. (lfa/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *