HARIANHALMAHERA.COM– gunung api Dukono kembali menunjukan peningkatan aktivitasnya, dimana sejak minggu (9/4) malam hingga senin (10/4) siang telah terpantau semburkan abu vulkanik mengikuti arah dan kecepatan angin, yakni mengarah ke pusat kota Tobelo dan sekitarnya. Hujan debu tersebut telah menghambat aktivitas masyarakat terutama para pengendara lantaran menghalani pandangan mata.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara, Abner Manery, mengatakan, semburan abu vulkanik ini sudah sejak malam dan pihaknya terus memantau kondisi abu vulkanik yang apabila sudah sangat menggangu masyarakat maka akan dibagikan masker.
“Sebenarnya ini (abu vulkanik) dari malam hari sudah turun, tadi pagi kami terus memantau, karena arah abu ini mengarah ke pusat kota,”katanya, Senin (10/4).
BPBD Halut sendiri menurutnya, sudah menyiapkan masker dan akan bagikan secara gratis ke masyarakat umum, terutama mereka yang berktivitas diluar rumah seperti pejalan kaki, pengendara roda dua maupun roda empat.
“Kami sudah siapkan masker, namun belum dibagikan, karena debu vulkanik belum begitu menggangu, tapi kami akan pantau terus sampai sore nanti kalau dianggap menganggu maka secepat mungkin dibagikan,”ujarnya.
Sementara itu berdasarkan laporan pos pengamatan gunung api Dukonu menyebutkan bahwa gunung api tertutup kabut 0-I hingga 0-III, dimana teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga tinggi sekitar 50 sampai 250 meter dari puncak.
Selain itu terjadi gempa vulkanik dalam dengan amplitude 20 mm, S-P 3.18 detik dan lama gempa 18.47 detik kemudian gempat tektonik jauh dengan amplitude 10-14 mm, S-P 18.3-26-65 detik dan lama gempa 77.38 sampai 79-5 detik dan gempa tremor menerus dengan amplitude 0.5-3 mm, dominan 1 mm.
Meski begitu status aktivitas gunung api sendiri disebut masih level II alias waspada, sehingga itu pos pemantau pun mengimbau masyarakat di sekitar gunung Dukono dan pengunjung atau wisatwan agar tidak beraktivitas maupun mendekati kawah malupang warirang dengan radius 2 km, mengingat letusan disertai abu vulkanik secara periodic terjadi dan sebaran abunya mengikuti arah dan kecepatan angin. Warga juga dihimbau untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut pada saat beraktivitas untuk hindari ancaman gangguan system pernafasan.(sal)