Olahraga

Jadi Tantangan Bukan Kutukan

×

Jadi Tantangan Bukan Kutukan

Sebarkan artikel ini
Gabriel Jesus

HARIANHALMAHERA.COM– ”Bukan karena takhayul,” begitu yang diungkapkan Leonardo Araujo, yang pada musim lalu masih menjabat sebagai Direktur Olahraga AC Milan, menyikapi nomor punggung yang dipilih Krzysztof Piatek setelah dibeli dari Genoa 23 Januari lalu. Piatek mengenakan jersey bernomor 19 pada musim pertamanya di Milan.

Nah, Rabu (10/7) lalu, Piatek menyandang nomor punggung 9, persis seperti nomor yang dia pakai saat kali pertama ”menjajah” paro musim pertama Serie A 2018 – 2019 bersama Genoa.

”Hai Rossoneri, nomor punggung saya yang baru adalah 9,” tulis Piatek.
Sebelum Piatek datang, nomor 9 di Milanello, kamp latihan Milan, masih dipakai striker pinjaman dari Juventus, Gonzalo Higuain. Bersamaan Piatek ke Milan, Higuain dipinjamkan ke Chelsea. Pipita, julukan Higuain, termasuk satu delapan penyandang nomor 9 Milan yang apes.

Dia hanya mencetak 8 gol dari 22 kali penampilan, terendahnya selama membela klub Serie A. Sejak kepergian Filippo Inzaghi di musim panas 2012 nomor sembilan bak ”sambil lalu”. Rata-rata cuma satu musim nomor 9 ada empunya. Dimulai dari Alexandre Pato (2012 – 2013), Alessandro Matri (2013 – 2014), Mattia Destro (2014 – 2015), Fernando Torres (2014 – 2015), Luiz Adriano (2015 – 2016), Gianluca Lapadula (2016 – 2017, Andre Silva (2017 – 2018), dan Higuain.

Matri dan Adriano sampai harus melepas nomor 9 setelahnya. Matri jadi 21 musim 2015 – 2016, sedangkan Adriano mengubah nomornya jadi 7 pada 2016 – 2017. Begitu beratnya jadi nomor 9 di Milan, mentok 10 gol dalam semusim yang mampu dikoleksi pemain dengan nomor itu. Silva melakukannya pada 2017 – 2018. Sayang, musim lalu dia “dibuang” ke Sevilla.

Piatka, julukan Piatek, musim lalu mengemas 11 gol dari 21 kali penampilan. Jumlah itu yang diharap bertambah dengan nomor kutukan. ”Meledak atau tidaknya Piatek tergantung dari di mana (Marco) Giampaolo (allenatore anyar Milan) memainkan strategi yang cocok,” ungkap Luigi Cagni, mantan tactician Brescia yang kini jadi pengamat sepak bola di TMW Radio.

”Dia (Giampaolo) mungkin perlu banyak memaksimalkan bola-bola atas (untuk memanjakan Piatek) dalam menyerang,” lanjutnya.

Handicap yang sama juga ada di hadapan Jesus. Bahkan, dua musim terakhir belum ada satu pun penyerang The Citizens, julukan City, yang memakai jersey bernomor 9. Nolito sosok terakhir yang memakai nomor 9 saat 2016 – 2017. Itu pun dia juga sial. Nolito tidak kerasan di musim pertamanya di Manchester dan hanya mencetak enam gol dari 30 kali main.

Selama era Syeikh Mansour, belum ada pemain yang tahan lama memakai nomor 9 City. Selain Nolito juga ada Valeric Bojinov (2008 – 2009), Emmanuel Adebayor (2010 – 2011), dan Alvaro Negredo (2013 – 2014). Jesus dalam situs resmi klub menyebut, nomor tidak jadi alasan performanya akan meledak atau tidak musim ini.

”Saya tetap bekerja keras di City. Lebih keras lagi,” ucap Jesus, yang memakai nomor 33 dalam dua musim pertamanya di City. Dia termotivasi suksesnya setelah mengantar Brasil juara Copa America 2019. ”Saya kembali dengan mentalitas dan profesionalitas yang lebih siap lagi,” koar pemain yang selalu berada di belakang bayang-bayang Sergio Aguero untuk berebut posisi
starter ujung tombak City itu. Musim lalu, dia mencetak 21 gol dari 46 kali penampilan, jumlah terbanyak selama dia berkarir di benua biru.

Sama seperti Piatek, Jesus sebelumnya juga pernah akrab dengan jersey nomor 9. Tetapi, Tetinha, julukan Jesus, mengakrabinya saat membela timnas bukan di klub. Itu yang tak pernah didapat Chicharito, sapaan akrab Hernandez. Baru musim ini mantan striker Manchester United dan Real Madrid itu dipercaya memakai nomor 9.

Bomber timnas Meksiko itu sebelumnya lebih banyak memakai jersey nomor 14 dan 17. Chicharito mendapatkannya setelah West Ham tak memperpanjang kontrak Andy Carrroll pada musim panas ini. Padahal, dua musim membela The Hammers, julukan West Ham, rata-rata dia hanya mencetak delapan gol per musim.

Jauh dari label mesin gol klub asuhan Manuel Pellegrini. Dia selalu gagal menyalip total gol Marko Arnautovic. Arnie, sapaan akrab Arnautovic, rata-rata mencetak 11 gol setiap musim sebelum pindah ke Shanghai SIPG musim panas ini. ”Chicha akan berperan musim ini,” ungkap Pellegrini, dikutip London Evening Standard. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *