Maluku UtaraPemprov

Progres dan Pembayaran 7 Paket Proyek MY Bikin Bingung Komisi III, Rusihan: Pokoknya Desember Harus Tuntas

×

Progres dan Pembayaran 7 Paket Proyek MY Bikin Bingung Komisi III, Rusihan: Pokoknya Desember Harus Tuntas

Sebarkan artikel ini
MULTIYEARS: Proyek ruas jalan Gion-Kedi, Loloda yang selalu dikritik DPRD Halbar

HARIANHALMAHERA.COM– selain temuan 13 paket proyek ruas jalan program mulitiyears yang progresnya jauh dibawa harapan, Komisi III DPRD Maluku Utara juga merasa tidak beres dengan realisasi pekerjaan 7 paket proyek yang tersebar di Kabupaten/Kota. Pasalnya, realisasi dan pembayarannya terkesan bertolak belakang.

Hal itu terungkap dalam rapat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III DPRD bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan rekanan tentang proyek Multiyears terungkap bahwa realisasi pekerjaan 7 proyek tersebut dibawa progress tetapi pembayarannya cukup besar.

Ketua komisi III DPRD Malut, Rusihan Djafar pun menuturkan bahwa tujuh paket proyek yang tidak berbanding itu terdapat pada ruas jalan Maba-Sagea yang mana progresnya baru 18 persen pencairan 15 persen, jalan Dofa- Falabisahaya progresnya 17,22 persen tetapi pencairan anggaran sudah 2,5 persen, proyek jalan Wasile-Labi-Labi progres 42 persen pencairan 42 persen.

“Begitu pula ruas jalan Guruapin-Gayap progres 79,34 persen, pembayaran 27,5 persen, jalan Kawalo-Waikoka progres 21 persen pembayaran 33 persen, jalan Mabufa-Wai Ina progres 38,01 persen pembayaran 15 persen dan jalan Sidangoli-Jailolo progres 83,58 persen sementara pembayaran baru 51 persen,”katanya, jumat (18/8).

Sementara pekerjaan jalan Maba-Sagea sendiri menurutnya, semua material sudah ada di lokasi tetapi belum dapat dikerjakan, karena terkendala Amdal yang masih dalam proses sehingga sekitar lima bulan ini presentasinya baru 18 persen.

“Kami komisi III mendesak ke pihak ketiga untuk segera menyelesaikan proyek itu sesuai kontrak, yaitu tuntas Desember 2023,”tandasnya.

Untuk pekerjaan ruas jalan Dofa-Falabisaya lanjutnya, tentu perlu dipertanyakan, karena progres 17, 22 persen tetapi pembayaran sudah sangat besar, yaitu 2,5 persen.

“Pokoknya kami minta pekerjaanya harus tuntas sesuai kontrak, yaitu Desember 2023 ini,”tegasnya.(Ifa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *