HalutMaluku Utara

Hari Santri Nasional, KPU Halut Goes To Pesantren Sosialisasikan Pendidikan Hingga Nobar Film “Kejarlah Janji”

×

Hari Santri Nasional, KPU Halut Goes To Pesantren Sosialisasikan Pendidikan Hingga Nobar Film “Kejarlah Janji”

Sebarkan artikel ini
KPU Halut saat sambangi Ponpes Hidayatullah Togoli, Halut

HARIANHALMAHERA.COM– momentum Hari Santri Nasional tahun 2023 yang jatuh tempo pada tanggal 22 Oktober turut dimeriahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Halut. Pihaknya pun sambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatullah, Desa Togoli, Kecamatan Tobelo Barat dengan melakukan sosialisasi pendidikan terhadap pemilih hingga gelar nonton bareng (nobar) film dengan judul “Kejarlah Janji” yang menceritakan tentang Pendidikan politik dalam pemilu.

Ketua KPU Halut, Muhammad Rizal, dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa tema Hari Santri 2023 ‘Jihat Santri Jayakan Negeri’ tentunya mengajak kita semua untuk berjuang memajukan bangsa ini dengan memaksimalkan terutama melalui kualitas pendidikan dan pengabdian pada agama dan masyarakat.

KPU Halut bersama santri Hidayatullah nobar film Kejarlah Janji

“Kami juga sampaikan bahwa upaya KPU RI dalam menggenjot partisipasi pemilih dalam pemilu nanti, maka kami diarahkan untuk ambil bagian dalam memeriahkan peringatan hari Santri Nasional dengan melakukan kegiatan sosialisasi goes to pesantren salah satunya dengan memutar film dengan judul Kejarlah Janji,”katanya, minggu (22/10).

Keterlibatan para santri lanjutnya terutama yang pemilih pemula atau telah berusia 17 tahun duntuk berpartisipasi memilih pemimpin pada saat Pemilu 2024 pada tanggal 14 Februari mendatang juga bagian dari rangkaian tema Hari Santri.

kebersamaan KPU Halut dan santri usai kegiatan

“Sebagai pemilih, adik-adik santri juga harus dengan sadar dalam menentukan pilihan sehingga hasil dari pemilu berkualitas. Pilihan adik-adik hanya boleh diberikan kepada orang-orang yang memiliki rekam jejak yang baik. Pemimpin yang akan dipilih harus jujur dan memiliki kemampuan intelektual yang baik,”ujarnya.

Pemimpin yang akan dipilih lanjutnya, harus kreatifitas dan inovatif yang tinggi sehingga mampu mengembangkan ide-ide baru maupun memandang masalah menjadi peluang hingga mampu evaluasi diri agar bisa bekerja sesuai aturan-aturan yang berlaku.(rif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *