HARIANHALMAHERA.COM– perhatian terhadap anak-anak yang menderita penyakit stunting, khususnya di wilayah Halmahera Utara terus digencarkan oleh sejumlah pihak. Kali ini, gerakan peduli nutrisi pada balita gizi buruk, gizi kurang alias stunting (Gesit) dilakukan Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI) Daerah Maluku Utara Pengurus cabang Halut.
Gerakan tersebut dilakukan sebagai bentuk pengabdian masyarakat yang terdampak stunting terutama mereka yang terlahir dari keluarga kurang mampu. Jumat (27/10), pihaknya pun salurkan bantuan terhadap 10 orang anak yang menderita penyakit tersebut mulai dari usia 1 sampai 10 tahun.
Selain berikan bantuan nutrisi, PARI juga bertekad untuk control anak-anak terdampak penyakit tersebut setiap bulan hingga mereka benar-benar sembuh.
Ketua umum Pari Dr. H. Sugianto, mengatakan, organisasi PARI yang peduli terhadap stunting ini sudah tersebar di seluruh Indonesia, termasuk Malut yang saat ini jumlah anggotanya mencapai 20 ribu orang lebih.
“Kegiatan ini tentunya diharapkan tidak berhenti usai penyerahan bantuan tetapi harus dilakukan secara berkelanjutan,”katanya, disela-selah penyerahan bantuan yang berlangsung di alun-alun kantor Bupati Halut, Desa MCKM, Kecamatan Tobelo.
Sebanyak 10 orang anak yang dapat perhatian PARI ini lanjutnya, sedianya terus dilakukan monitoring dan dipastikan sampai mereka sehat seperti sebelumnya.
“Setiap kegiatan monitoring harus disampaikan minimal setiap tahun harus ada laporan. Kami juga meminta agar program ini diseriusi, sehingga bisa menekan angka stunting di Malut khsusnya Halut,”ujarnya.
Sementara Bupati Halut melalui Asisten III Bidang Administrasi dr. Devi Bitjoli menuturkan bahwa upaya tekan stunting oleh PARI ini tentu sinergis dengan program strategis nasional, yanga mana terdapat lima program yang digencarkan hingga saat ini, yaitu menekan laju inflasi, mengurangi kemiskinan ektrim, invenstasi, bagaimana penggunaan produk dalam negeri dan fokus pada penurunan stunting
“Stunting ini menjadi perhatian besar di Malut, khususnya Halut dan Haltim ini angka stunting masih cukup tinggi, sebab dari hasil survei statis gizi Halut pada tahun 2021 masih berada di posisi 30,5 persen, tahun 2022 sudah 24,9 persen, sementara angka nasional harus dibawah 14 persen,”ungkapnya.
Pemda Halut sendiri menurutnya, saat ini sudah ada Tim Percepatan Penurunan (TPP) stunting yang ketuanya adalah Wabup Halut, dimana terus berusahan menekan angkanya dengan melakukan berbagai upaya.
“Kodim 1508/Tobelo saat ini memang sangat fokus menekan angka stunting di Halut, setiap Babinsa memiliki satu anak asuh stunting. Pemda juga sekreang lagi menekan angka stunting, targetnya diakhir tahun 2023 ini sudah turun diangka 19 persen,”terangnya.(sal)