HalutMaluku Utara

PAD Halut Sepanjang 2023 Baru 20 Persen, Pemda Gandeng Bank Deteksi Pajak Usai Diduga Bocor

×

PAD Halut Sepanjang 2023 Baru 20 Persen, Pemda Gandeng Bank Deteksi Pajak Usai Diduga Bocor

Sebarkan artikel ini
pemda halut rapat bersama pengusaha terkait genjot PAD sekaligus gandeng bank maluku-malut untuk deteksi kebocoran pajak

HARIANHALMAHERA.COM– Pemkab Halmahera Utara akhirnya gandeng Bank Maluku Malut untuk genjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) di penghujung tahun 2023. Hal ini dilakukan menyusul jelang akhir tahun 2023 ini PAD Halut baru mencapai 20 persen.

Kerja sama tingkatkan PAD Halut itu dibahas dalam rapat yang berlangsung diruang meeting Fredy Tjandua, kantor Bupati Halut, Senin (13/11). Rapat tersebut terlihat dihadiri Sekda Halut, Asisten, Staf Ahli Bupati dan para pengusaha.

Sekda Halut, Eramus J. Papilaya, dalam rapat tersebut mengatakan bahwa sebanyak 23 alat yang sudah disiapkan pemda untuk mendorong peningkatan PAD, dimana salah satu alat tersebut digunakan agar bisa mengetahui ketika ada pembayaran pajak yang masuk dalam PAD.

“Hari ini (senin) mereka datang lagi untuk menempatkan alat upgrate lagi, kenapa ini dilakukan karena PAD kita tidak maksimal, karena alat yang digunakan ini tidak optimal dilakukan,”katanya.

“Semoga dengan alat ini kita bisa operasikan dengan maksimal, setiap dunia usaha bisa terhitung dan terdeteksi rincian nilai pajak retribusi yang sudah terbaca pada alat yang digunakan ini, dan langsung masuk ke rekening daerah,”sambungnya.

Jika tidak menggunakan alat ini menurutnya, maka penyerapan PAD juga akan tidak malsimal, karena masih ada kebocoran sehingga tujuan menggunakan alat tersebut agar pemda bisa mengetahui berapa pajak yang disetor ke daerah.

“Semoga dengan alat ini kita bisa maksimalkan, dengan tersisahnya beberapa bulan ini, target kita sampai akhir tahun PAD sudah bisa dicapai 50 persen,”ujarnya.

Kelemahan daerah dalam meraup PAD ini lanjutnya, salah satu penyebabnya alat yang digunakan belum maksimal kemudian petugas yang melakukan penagihan dilapangan juga masih lemah karena kadang-kadang mereka tidak turun ke lapangan.

“Jika alat ini kita sudah tempatkan dilokasi berarti kita sudah mengetahui perbulannya berapa pajak yang disetor ke kas Daerah, kita jangan terlalu bergantung pada petugas karena mereka sering lalai,”tuturnya.(sal).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *