HARIANHALMAHERA.COM– Postingan foto pada media social (Medsos) Facebook Nuansa Halmahera Tengah yang perlihatkan aktivitas belajar mengajar oleh beberapa anak yang berseragam putih biru mendadak heboh. Postingan tersebut viral lantaran mereka belajar bukan di dalam ruangan ataupun gedung yang layak melaikan disebuah tempat yang tampak seperti pagar kandang.
Usut punya usut, aktivitas belajar mengajar oleh anak usia dini tersebut ternyata TK/PAUD Dusun III Desa Masure, Kecamatan Patani Timur. Parahnya lagi, aktivitas tersebut disebut warga setempat sudah berlangsung cukup lama dan berulang dikeluhkan, akan tetapi pemkab Halteng terutama instansi teknis terkesan menutup telinga dan mata.
Dalam postingan foto tersebut cukup banyak komentar mulai dari kritik terhadap pemda terutama instansi teknis hingga ucapan dukungan semangat para tenaga pengahar yang mana meski berlajar di luar ruangan beralasankan tikar tetapi masih serius mendidik anak-anak tersebut.
“Setidaknya anak-anak kami juga butuh fasilitas kanak-kanak, selayaknya seperti sekolah-sekolah TK yang lain, agar mereka merasa bahagia dan terus bersemangat untuk belajar,”salah satu komentar di facebook.
Postingan pun viral sampai ke telinga Pj Bupati Halteng, Ikram M. Sangadji. Tak menunggu lama, orang nomor satu Pemkab Halteng ini langsung perintahkan Sekda Halteng, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas PUPR dan Kabag Keuangan untuk segera tindak lanjut masalah TK/PAUD Masure tersebut dengan alokasikan anggaran pembangunan hingga fasilitasya dalam APBD Perubahan nanti.
“Pak Sekda, pak Kaban Keu, pak Ka.Bappeda, pak Kadis pendidikan, dan pak Kadis PU mohon dialokasikan pembangunan PUD/TK Desa Masure/Dusun Mondolafi. Masuk ke anggaran penyesuaian atau perubahan,”katanya, selasa (21/5).
Pj Bupati Halteng juga meminta masyarakat untuk sampaikan informasi terkait masalah sekolah maupun keluhan kebutuhan mendasar yang alami sehingga pemda segera tindaklanjut.
“Tolong informasi kaya begini cepat disampaikan kalau tidak disampaikan bagimana saya tau. Saya sudah ulang-ulang kali ke Patani Timur tapi tra pernah dengar keluhan ini,”tandasnya.(tr-02)
