HARIANHALMAHERA.COM– Dalam rangka transparansi program efisiensi yang dilakukan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM), Manajemen NHM mengundang pemangku kepentingan yang mencakup 83 Kepala Desa, 83 Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan 5 Camat di lingkar tambang Kabupaten Halmahera Utara (Halut) untuk berdiskusi dalam Rapat Koordinasi Refleksi Transformasi Operasional NHM.
Hadir pula koordinator lembaga adat empat suku lingkar tambang Simon Toloa, Kapolsek Malifut, AKP. M. Arsyad, Kapolsek Kao, Ipda Mifta I Saleh, Danramil 03 Kao diwakili Serda Lukas Kalalo dan Danramil 04 Malifut diwakili Serda Rifan Djafar. Mereka dijamu di Gedung Serba Guna Tambang Emas Gosowong, Jumat (24/05). Kehadiran mereka selain untuk mendiskusikan program efisiensi sekaligus memberikan dukungan moral bagi Manajemen dan karyawan NHM, menyampaikan kritik dan saran, serta menyerap informasi yang konkret untuk kemudian dibagikan kembali ke masyarakat di daerahnya masing-masing.
Presiden Direktur NHM, Bapak Haji Robert Nitiyudo Wachjo hadir secara daring dan menyambut hangat seluruh pemangku kepentingan. Sementara itu, di Gosowong NHM diwakili Wakil Presiden Direktur Amiruddin Hasyim, Wakil Direktur Operasi/Kepala Teknik Tambang (KTT) Rara Dodo Lawolo (Rado Lawolo), perwakilan Manajemen, Badan Serikat, Tim HR & IR serta Tim Kinerja Sosial dan Urusan Regional (KS-UR). Dalam momentum ini, Bapak Haji Robert memohon seluruh hadirin untuk senantiasa memberikan doa dan dukungan atas langkah-langkah yang kini sedang ditempuh NHM. Ia memastikan langkah ini dibuat untuk kepentingan semua pihak, baik internal NHM, Pemerintah, hingga masyarakat luas.
Selama rapat koordinasi berlangsung, Manajemen NHM memaparkan banyak hal mengenai kondisi perusahaan dan perkembangan program efisiensi serta memberikan ruang diskusi yang terbuka. Mereka bergantian menyampaikan pendapat, kritik, pertanyaan hingga rekomendasi untuk kebijakan NHM ke depannya karena akan berdampak pada masyarakat lingkar tambang. Mengingat mayoritas karyawan NHM merupakan putera-puteri lingkar tambang dan Maluku Utara. NHM juga merupakan salah satu kontributor terbesar untuk pemasukan Kabupaten Halut.
Respon baik disampaikan Dedi Mayoru selaku perwakilan 5 Camat lingkar tambang. Ia menyampaikan momen ini menjadi sarana yang tepat untuk berkomunikasi dua arah antara Perusahaan dengan masyarakat. “Kiranya dalam momentum refleksi dapat menghasilkan hasil terbaik. Kami sadari terkait kebijakan yang diambil oleh internal perusahaan pasti telah dipertimbangkan matang. Kami berharap rekomendasi yang disampaikan dalam pertemuan ini bisa diterima demi kemaslahatan kedua belah pihak ke depannya,”ucap Dedi.
Begitu pula disampaikan Markus Tawar, Ketua Forum BPD Kao Utara, “Alangkah baiknya pertemuan koordinasi dimanfaatkan untuk mendengar, bukan berdebat. Supaya ketika kita pulang ke masyarakat, kita mampu menyampaikan dengan sebaik-baiknya bagaimana kondisi NHM saat ini. Bahwa sementara NHM sedang sakit dan sedang berjuang untuk pulih,”pungkasnya.
Ajakan untuk mendukung kebijakan NHM juga disampaikan Simon Toloa, Sangaji, Kepala Suku Pagu sekaligus koordinator 4 lembaga adat lingkar tambang. “Kita harus mendukung langkah yang diambil Perusahaan. Jika tidak, kita semua berpotensi mengalami masalah di sektor ekonomi. Saya mengajak kita semua menunjang dan membantu perusahan dan tidak perlu banyak memberi tekanan,”ajaknya.
Dari sisi keamanan dan ketertiban masyarakat, Kapolsek Malifut AKP. M. Arsyad dan Danramil 03 Kao diwakili Serda Lukas Kalalo, menyampaikan hal senada bahwa mereka siap memberikan dukungan agar Perusahaan bisa berjalan efektif tanpa gangguan dari sisi manapun. “Kami yang selalu bekerja sama dari pihak Polsek dan Koramil Kao Malifut akan siap siaga untuk memberikan jaminan keamanan untuk menjaga operasional Perusahan ini. Kami juga butuh dukungan dari masyarakat untuk bersama-sama menjaga Perusahaan ini, karena jika NHM makmur, kita juga akan makmur,”ujarnya.
Rado Lawolo mengapresiasi komunikasi baik yang terus dibangun dengan para kepala daerah di lingkar tambang. Ia juga menjelaskan kondisi terkini operasional Perusahaan. “Perlu kami sampaikan dengan tegas bahwa NHM sampai hari ini masih menjalankan operasinya dengan baik. Ini perlu saya tekankan karena banyak pertanyaan masyarakat di luar sana yang mempertanyakan kelangsungan operasional NHM, dan kami sampaikan bahwa NHM masih terus berproduksi,”tandasnya.
“Seperti yang kita ketahui, tahun 2020 lalu cadangan emas kita diperkirakan hanya sampai 2022. Namun sejak diambil alih Indotan Halmahera Bangkit (IHB), melalui segala upaya investasi dan eksplorasi NHM telah berhasil meningkatkan reserves (cadangan) menjadi 1,4 juta ounces dan resources (sumber daya) sebesar 2,3 juta ounces. Dalam perjalanannya menemukan cadangan baru ini tentu tidak mudah dan tidak murah. Biaya investasi yang dikeluarkan sangat fantastis sehingga kami mengalami goncangan dalam pembiayaan internal maupun eksternal. Sehingga saat ini kami melakukan langkah-langkah konkret untuk mengembalikan operasional dalam kondisi normal dan mengelola cadangan yang berhasil ditemukan,”tambah Rado.
Amiruddin Hasyim mewakili Manajemen NHM menyampaikan terima kasih atas pengertian dari seluruh pihak terhadap kondisi Perusahaan saat ini. Ia juga menginisiasi jika ke depannya diperlukan diskusi lanjutan dan koordinasi terkait perkembangan program efisiensi dan perkembangan operasional Perusahaan, NHM siap membuka ruang diskusi kembali.(nhm)