HARIANHALMAHERA.COM– dalam rangka memperingati Hari Bumi dan Hari Pendidikan Nasional, Program Studi Kehutanan Fakultas Ilmu Alam dan Teknologi Rekayasa Universitas Halmahera (Uniera) menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Cendramata bagi Bumi” pada Sabtu, 03 Mei 2025, di Pantai Wauwo, area hutan mangrove Desa Mamuya, Kecamatan Galela.
Kegiatan ini mengundang perwakilan siswa dan guru dari SMAN 1 Halmahera Utara, SMA Kristen Tobelo, SMAN 6 Halmahera Utara, dan SMK Bina Karya Tobelo. Setiap peserta membawa simbol kepedulian berupa satu anakan mangrove atau satu telur burung Mamoa, satwa endemik Kepulauan Maluku yang kini terancam punah sebagai cendramata kepada bumi yang sudah memberikan kita berbagai sumberdaya untuk dinikmati.
Kegiatan dibuka oleh Ketua Program Studi Kehutanan, Cornelia Dolfina Maatoke, S.TP., M.Si., dan dilanjutkan dengan paparan gambaran umum kegiatan serta konservasi burung Mamoa dan ekosistem mangrove oleh Radios Simanjuntak, S.Hut., M.Si. Dalam sesi pembelajaran lapangan, peserta diajak menyusuri hutan mangrove untuk mengenali jenis-jenis mangrove, yang berhasil diidentifikasi seperti Sonneratia alba, Bruguiera gymnorhiza, Rhizophora apiculata, Avicennia sp., Nypa fruticans, serta kelompok mangrove ikutan.
Peserta juga mengikuti kegiatan pengamatan burung, pengenalan burung Mamoa dan habitat bertelurnya, serta penanaman mangrove sebanyak 131 bibit dari dua jenis utama: Rhizophora apiculata dan Bruguiera gymnorhiza.
Sebagai bagian dari upaya pelestarian satwa endemik, kegiatan ini juga mencakup program konservasi burung Mamoa melalui penetasan semi alami sebanyak 30 butir telur yang ditanam di habitat asli secara alami. Kegiatan ditutup dengan sesi presentasi kelompok yang merefleksikan pembelajaran dan pengalaman lapangan yang diperoleh.
Margaretha Tabita Tuny, S.Si., M.Sc., selaku penanggung jawab kegiatan, menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan dan konservasi lingkungan. “Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar di alam, tetapi juga turut berkontribusi langsung pada pelestarian ekosistem dan satwa khas daerah. Ini menjadi bentuk pendidikan kontekstual yang sangat bermakna, terlebih dalam momentum Hari Bumi dan Hari Pendidikan Nasional,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi dunia pendidikan dan aksi lingkungan dapat melahirkan generasi muda yang peduli, tangguh, dan siap menjadi agen perubahan demi keberlanjutan bumi. Kegiatan terselenggara atas dukungan PLN Peduli melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua (PLN UIP MPA).(rif)