Halut

Giliran Puskesmas Salimuli Berulah: Warga Datang Berobat, Jawaban Petugas Bikin Pasien Lemas

×

Giliran Puskesmas Salimuli Berulah: Warga Datang Berobat, Jawaban Petugas Bikin Pasien Lemas

Sebarkan artikel ini
Pasien tampak menunggu petugas medis Puskesmas Salimuli, namun akhirnya pulang lantaran puskesmas kosong

HARIANHALMAHERA.COM– baru usai kasus dugaan manipulasi data jasa BPJS Kesehatan di Puskesmas Dokulamo, Kecamatan Galela Barat (Galbar), ternyata peristiwa yang mencoreng pelayanan medis itu kembali terjadi di Puskesmas Salimuli, Kecamatan Galela Utara (Galut), Kabupaten Halmahera Utara (Halut).

Betapa tidak, warga di Desa Dodowo, Kecamatan Galut dikabarkan pada Minggu (5/10) malam, sekira pukul 19.10 WIT mengatar seorang pasien penyakit gula (diabetes) dalam kondisi sangat lemas, terpaksa harus pulang dengan rasa kecewa hingga geram, lantaran disana mereka tak temukan satupun tenaga kesehatan maupun staf, padahal Puskesmas Salimuli sendiri berstatus rawat inap yang mana pelayanananya 1×24 jam.

Parahnya lagi, pasien tak hanya telan ‘pil pahit’ tetapi jawaban petugas yang lepas piket bikin penyakit pasien kambuh dan keluarganya berang, sebab bukannya beri pertolongan medis pertama malah menyampaikan bahwa mereka sudah lepas piket sehingga tidak bisa tangani pasien.

“Kami sudah panggil-panggil, tapi mereka (tenaga kesehatan) bilang bukan jadwal piket mereka malam ini. Jadi tidak bisa tangani,”ungkap keluarga pasien meniru ucapan petugas medis.

Situasi itu membuat keluarga pasien hanya bisa pasrah, karena setelah menunggu lama. Namun, tak satupun petugas yang datang melayani hingga akhirnya memutuskan untuk pulang membawa pasien yang masih dalam kondisi lemah dan butuh pertolongan medis.

“Kami datang buru-buru, karena keluarga sudah suak (lemas parah), tapi sesampai di Puskesmas Salimuli kosong total. Lampu menyala, tapi tak ada petugas sama sekali,”ujar keluarga pasien.

Menurut keluarga pasien, apa yang terjadi malam itu adalah bentuk kelalaian fatal bagi Puskesmas Salimuli sekaligus tamparan keras untuk Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Halbar.

“Kalau begini caranya, untuk apa ada status rawat inap? Itu cuma papan nama tanpa tanggung jawab,”geram keluarga pasien.

Sememtara kepala Puskesmas (Kapus) Salimuli, Suminarti, ketika dikonfirmasi mengatakam bahwa Nakes yang sift malam tempat tinggal mereka jauh dari Puskesmas, sehingga mereka datang terlambat.

“Iya saat pukul 19.00 Wit baru piket malam maso, mereka terlambat karena terjenak hujan diantara Desa Dodowo dam Desa Bobisingo, karena mereka tinggal di Bobisingo,”ucapnya.

Selain itu lanjutnya, dokter juga tinggal disekitar Puskesman sempat ke Puskesmas, tetapi pasien sudah pulang dan ada juga Nakes yang muslim harus sholat, karena waktu shalat Magrib.

“Jadi kami Puskesmas Salimuli tetap buka rawat inap malam, mungkin karena sedikit keterlambatan dari Nakes yang sift malam saja,”tuturnya.(cal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *