HARIANHALMAHERA.COM–Penunjukan Yamin Rusli sebagai ketua panitia khusus (pansus) Pasar Dewan Kota (Dekot) Ternate sepertinya harus dievaluasi kembali. Sebab, selain kinerja Pansus dibawah kepemimpinan Yamin tak ada progress sama sekali, Politisi Nasional Demokrat (Nasdem) itu juga diduga telah masuk angin.
Indikasi ini terbukti dari sikap anggota Komisi I itu yang terkesan menutupi temuan beberapa proyek mitra kerja komisi I yang terbengkalai di Batang Dua. Salah satunya proyek pembangunan pasar di Kelurahan Mayau, Batang dua. Proyek milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) yang menelan anggaran sebesar Rp 1,4
miliar itu ternyata terbengkalai, dimana pemasangan lantai keramik pasar tidak sesuai RAB.
Anehnya lagi, Yamin yang ditemui dua hari sebelumnya menunjukan gelagat yang tidak
biasanya. Selain menolak berkomentar, dia bahkan menanyakan perihal dari mana awak media mendapati informasi terbengkalainya proyek itu.
Dia juga berjanji akan membuat rilis hasil kujungan kerja ke Batang Dua ke awak media.
Namun, saat ditagih via whatsapp, Yamin tidak merespon. Ditemui kembali Selasa (12/11),
Yamin menolak berkomentar. “Saya belum mau bicara,” katanya sambil masuk ke ruang fraksi meninggalkan awak media.
Sementara ketua komisi I Mochtar Biyan yang dihubungi via ponsel mengatakan soal proyek pasar di Mayau Batang Dua yang terbengkalai itu pihaknya akan berkordinasi dengan Komisi III sebab itu hal itu merupakan tupokso komisi III. Walau begitu, dia mengakui pembangunan lantai pasar tampak amburadul. Proyek itu lanjut Mochtar kontraknya berakhir di Desember ini. “Nanti Torang kordinasi dulu dengan komisi III tindak lanjut seperti apa.” singkatnya.
Hal ini juga dibenarkan sekretaris komisi I Muzakir Gamgulu. Dia mencertirakan saat meninjau itu, memang pekerjaannya sudah 90 persen, namun ada tahapan pekerjaan tepatnya pemasangan keramik yang tidak sesuai standar spesifikasi. ”Kita lihat dia melakukan pekerjaan beton semua dulu, kemudian taruh pasir sama krikil, ini tidak masuk dalam system pekerjaan,”katanya.
Menurutnya, teknis pekerjaanya pihak Disperindag yang mengetahuinya. “Tadi sudah hubungi pak pak Risal sekretaris Disperindag, dan beliau sudah tindaklanjuti, beliau sudah menuju ke Batang Dua sekarang,” katanya.
Terpisah Kadisperindag Nuryadin Rachman yang dikonfirmasi mengaku telah memerintahkan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) turun mengecek langsung pekerjan di lapangan saat mengetahui informasi itu kemarin.
Dari hasil kroscek dengan pihak konsultan pengawas, diakui terdapat kesalahan teknik
pemasangan keramik yang tidak berpengaruh terhadap kontruksi bangunan. “Jumlah keramik juga sudah sesuai, campuran juga sudah sesuai hanya saja teknis pemasangan itu yang berbeda karena setiap tukang ada yang dong siram baru tempat, ada yang pasang di tegel baru tempat,” jelasnya seraya mengaku lupa nama rekanan yang mengejarkan proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) itu.
Wakil Wali Kota Abdullah Taher menilai amburadulnya pekerjaan proyek di lapangan selain
ulah rekanan yang nakal, juga tidak adanya pengawasa di lapangan oleh Diknas Teknis. “Atau bisa saja kerja sama pengawasan dengan kontraktor,” katanya.
Dia berjanji akan segera memanggil pihak Disperindag bukan hanya mengevaluasi proyek
pasar di Batang dua, namun seluruh proyek Disperindag yang ada di Ternate. Menurutnya,
seluruh proyek harus tuntas hingga akhir tahun.“Kalau tidak selesai berpotensi addendum,”
tukasnya (lfa/pur)