HARIANHALMAHERA.COM–Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Perjuangan Masyarakat Obi, Halsel kembali berujuk rasa di kantor gubernur Malut. Aksi kali ini menagih janji penutasan pembangunan jembatan di desa Jikotamo Kecamatan Lawui Kabupaten Halsel oleh Pemprov Malut melalui Dinas PUPR.
Koordinator aksi Adam Basirun, mengatakan janji penuntasan pembangunan jembatan ini
sudah lama disampaikan gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) yakni semenjak masih periode pertama pemerintahannya. Bahkan, mereka juga sudah tiga kali melakukan aksi demo dengan tuntutan yang sama mulai dari 2017 hingga 2018.
Diakui, sejak mulai dibangun pada 2017 hingga 2018, pekerjaan jembatan yang Nampak hanya dua tiang cor sementyara total anggaran yang telah dihabiskan sebesar Rp 3,7 miliar. “Yang anehnya kenapa 2019 tidak ada pekerjaan lanjutan,” kayanya.
Dia mengungkapkan belum dibangunnya jembatan penghubung membvuat aktivitas
penyebrangan masyarakat di sana masih putus. “Bahkan ada ibu-ibu yang bersalin mengeluh tidak bisa menyebarang ke desa yang ada puskesmas,” katanya sambil meneteskan air mata.
Sayangnya, aksi di depan kantor gubernur tidak direspon petinggi Pemprov. Dengan perasaan kecewa, mereka pun melanjutkan aksi di gedung DPRD.
Ketua Deprov Kuntu Daud di dampingi anggota DPRD, Iskandar Idrus, Rosiana Syarif dan
Rahmawati Muhammad saat menerima para demontran berjanji akan segera menindajlanjuti dalam rapat banggar bersama dengan TAPD.
“Setelah pulang nanti, beritahukan kepada masyarakat di Halsel, bahwa perwakilan dapil Halsel akan terus memperjuangan aspirasi ini. Saya ingatkan jembatan akan selesai tahun 2020,”tegas, Kuntu dihadapan massa aksi. (tr3/pur)