HARIANHALMAHERA.COM – Serie A memang layak dihentikan sementara. Sebab, sampai kemarin (14/3), tercatat ada tujuh pemain yang dinyatakan positif tertular Covid-19 dalam kurun waktu hanya sehari. Overall, bersama Daniele Rugani (Juventus) dan Manolo Gabbiadini (Sampdoria), sudah sembilan pemain Serie A yang dinyatakan positif korona.
Jumlah itu menjadi yang terbanyak dari liga-liga elite Eropa lainnya. Uniknya, tujuh nama tambahan datang dari dua klub, Sampdoria dan Fiorentina. Albin Ekdal, Omar Colley, Antonio La Gumina, dan Morten Thorsby menyusul Gabbiadini. Sementara itu, Fiorentina ikut masuk daftar klub yang pemainnya positif.
Dusan Vlahovic, German Pezzella, dan Patrick Cutrone pun baru dinyatakan positif tertular virus yang sedang menghabisi klub Italia tersebut. Itu belum termasuk dokter tim Sampdoria Amadeo Baldari dan fisioterapis Fiorentina Stefano Dainelli yang juga positif korona. ’’Tinggal menanti siapa lagi yang akan tertular,’’ tulis laman La Gazzetta dello Sport dalam artikelnya.
Baca Juga :Rugani Negatif sebelum Derby d’Italia
Terutama dari Campini, kamp latihan Fiorentina. Laporan menyebutkan, Vlahovic yang menjadi pemain pertama positif korona menjalankan banyak aktivitas di tengah-tengah skuad La Viola dalam dua hari terakhir. Selain itu, dia kerap joging di Taman Parco delle Cascine, Kota Firenze. Dia juga kerap diajak selfie dengan fans Fiorentina.
’’Klub bakal menelusuri siapa lagi pemain, staf pelatih, atau bagian klub ini yang bersama Dusan (Vlahovic) beberapa hari terakhir,’’ tulis Fiorentina dalam pernyataan resminya. Nah, apa yang terjadi di Fiorentina itulah yang merembet ke Udinese. Maklum, Udinese adalah klub terakhir yang dihadapi Fiorentina 9 Maret lalu.
Saat itu Vlahovic dan Pezzella bermain penuh 90 menit. Sementara itu, Cutrone hanya bermain 18 menit sebagai pengganti. Pezzella pun khawatir ada nama lain yang menyusul. ’’Seperti yang kalian tahu, setelah tes dan dua hari dengan beberapa gejala, mereka memastikan bahwa aku positif tertular Covid19,’’ ungkap Pezzella dalam kicauan Twitter-nya.
Baca Juga: Lima Liga Elite (Akhirnya) Stop
’’Saat ini gejala yang aku alami itu sudah hilang. Aku sedang berada di rumah dan saat ini mengikuti prosedur yang ditunjukkan staf klub medis. Ini pasti bisa menjadi cerita lain yang harus aku ceritakan. Jaga kesehatan Anda dan orang-orang di sekitarmu,’’ tambah il capitano 28 tahun itu.
Apesnya, ada indikasi klub-klub enggan merilis lagi daftar awaknya yang positif korona. Misalnya yang ditunjukkan pihak Il Samp tadi malam . Mereka takkan merilis informasi soal pemain dan staf yang telah diuji karena gejala-gejala ringan. ’’Satu-satunya berita penting saat ini adalah semua pemain kami baik-baik saja. Mereka di rumah masing-masing di Genoa,’’ sebut Sampdoria dalam laman resminya.
Alasannya, mereka tak mau menambah kekhawatiran jika kembali merilis data informasi tersebut. ’’Dalam momen ini, negara sudah berada dalam keadaan rumit. Dan dengan rasa hormat kepada mereka yang bekerja di garis depan, kami takkan menambah kekhawatiran serta membuat alarm publik makin tak terkendali,’’ lanjut Sampdoria.
Di sisi lain, Asosiasi Pesepak Bola Italia (AIC) menyayangkan lambatnya Lega Serie A dalam memutuskan kompetisi harus berhenti. Kepada Sky Sport Italia, Wakil Presiden Umberto Calcagno menyebutkan, seharusnya tak sebanyak ini jumlah pemain Serie A yang dinyatakan tertular korona.
’’Andai sudah berhenti bermain dua pekan lalu, kami tak akan melihat klub-klub yang mengarantina pemainnya. Bahkan pemain yang tertular virus itu. Kami seperti baru bergerak saat ada pemain yang positif,’’ kecam Calcagno.(jpc/pur)
Respon (2)