HARIANHALMAHERA.COM– Kabupaten Halmahera Utara (Halut) termasuk salah satu daerah rawan bencana di Indonesia. Mulai dari banjir, gempa, hingga ancaman gunung berapi. Mitigasi pascabencana pun disiapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Salah satunya mengelar pelatihan kajian kebutuhan pascabenca (Jitu-Pasnas) sekaligus me-launching program inovasinya berupa layanan siaga bencana (LanSIA). “Kegiatan Jitu-Pasnas dan program LanSIA menjadi langkah pemerintah untuk siap hadapi masalah itu,” kata Kepala bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, BPBD Halut, Heny Tonga.
Menurutnya, pemerintah terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan dan respons cepat dalam penanggulangan bencana. Seperti melakukan kolaborasi bersama pemerintah Kecamatan dan pemerintah desa untuk menyiapkan sistem komunikasi radio kebencanaan dengan memanfaatkan frekuensi radio melalui via sms.
Dijelaskan, penanganan bencana sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, sehingga berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh BPBD Halut saat ini adalah meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana. “Memang sejauh ini, permasalahan utama yang ada pada Bidang Kedaruratan dan Logistik adalah belum terbangunnya sistem informasi dan komunikasi kebencanaan secara terpadu dan terintegrasi, karena kondisi wilayah kecamatan dan berbeda-beda,” akunya.
Disebutkan, Halut memiliki 17 Kecamatan dan 198 desa. Untuk akses ada yang mudah dijangkau dan ada juga yang sulit, baik melalui darat maupun laut. Bahkan beberapa wilayah belum terakses jaringan komunikasi sehingga menjadi kendala penanganan cepat.
“Jumlah kejadian bencana yang terjadi di Kabupaten Halut pada tahun sebelumnya adalah bencana banjir sebanyak 8 kali dan bencana angin puting beliung sebanyak 15 kali. Ada juga banjir bandang, sehingga itu BPBD berusaha untuk mengatasinya,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Halut Ir Frans Manery menyampaikan, program yang dicanangkan BPBD Halut merupakan suatu langkah maju, sehingga perlu didukung terutama stakeholder maupun masyarakat sendiri. “Saya apresiasi program BPBD ini sebagai bentuk peningkatan pelayanan terhadap masyarakat,” kata bupati.(pn/dit/fir)