HARIANHALMAHERA.COM–Gubernur Abdul Gani Kasuba (AGK) mengajak para Bupati/Wali Kota membangun Desa terpadu lewat program transformasi ekonomi kampung terpadu (TEKAD).
Program kampung terpadu menurut AGK secara kualitatif dan kuantatif perlu dilakukan peningkatan koordinasi lintas sektor dalam rangka mendorong percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat berskala desa.
“Harus secara komprehensip dan multi dimensional, sera peningkatan kemandirian masyarakat dalam mengelola program secara transparan dan akuntabel,” ucap AGK saat membuka Start Up Provinsi di Grand Majang Hotel, Selasa (7/9)
Bagi AGK, kegiatan ini, memiliki makna penting dan strategis dalam rangka meningkatkan pencapaian dalam upaya mewujudkan desa mandiri, sejahtera “mari kita semua menjadikan momentum ini untuk meningkatkan komitmen dalam mensukseskan program transformasi ekonomi kampung terpadu sehingga tujuan pemerintah bisa terwujud,” ucapnya
Gubernur berharap dengan kegiatan ini dapat memperoleh hasil yang optimal sehingga dapat menghasilkan rumusan-rumusan kebijakan yang menjadi solusi dan langkah strategis bagi pelalsanaan program TEKAD di Malut.
Sementara itu, Sekjen Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Taufik Madjid mengatakan komitmen Presiden Joko Widodo adalah menggeser pertumbuhan indonesia yaitu dari barat ke timur untuk mengurangi disparitas dalam pembangunan yang selama ini terjadi. “Untuk itu dengan kehadiran TEKAD ini merupakan suatu respon atas permintaan Pemda,” katanya.
Ada desain model dalam memajukan sebuah desa yakni, harus ada skema untuk meperkuat kelembagaan lokal yang didalamnya termasuk kelembagaan ekonomi, sehingga progaram-program ini dapat memperkuat petani dan nelayan lewat kelembagaan ekonomi yang kuat bisa melalui koperasi atau melalui badan usah milik desa. “Kerana ekononi yang kuat harus di tunjang oleh suatu kelembagaan ekonomi yang mapan di desa,” ujaranya.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan (kadishub) Malut itu memberikan apresiasi kepada Gubernur, sebab di Malut ada 1063 Desa dan pada tahun 2015 desa-desa terdapat 364 desa sangat tertinggal tetapi pada tahun 2021 dalam indeks desa membangun produk yang ada di Kemendes tinggal 72 desa saja yang berstatus teringgal.
Untuk mengukur status desa ada beberap indikator yang pertama, indeks ketahanan sosial, budaya desa yang bisa berjalan dengan baik, sarana ibadah telah di sediakan. Kemudian akses masyarakat terhadap pasar atau perbankan
Kepala Dinas PMD Malut Samsudin Banyo mengatakan, di tahun ini program TEKAD di Malut akan di laksankan di 12 Kecamatan, 60 desa di 3 Kabupaten, yakni Halbar, Haletang dan Halsel. “Penentuan wilayah sasaran berdasrkan hasil survey baseline yang dilakukan oleh tim Unkhir Ternate pada beberapa waktu lalu,” katanya.
Pada kesempatan itu juga dilakukan penendatanganan pernyataan komitmen bersama antara Sekjen Kemdes PDTT, dengan Gubernur serta pemandatanganan komitmen bersama antara Sekjen Kemendes PDTT, dengan Bupati Halteng, Wakil Bupati Halsel serta Sekda Halbar.
Hadir dalam kegiatan ini, Staf ahli Direktur Pengembangan produk unggulan desa Kemendes PDTT, Direktur Perencanaan Teknis Ditjen PEID Kemendes PDTT, dan Pimpinan OPD lingkup Pemprov.(adv/lfa/pur)