Bisnis

Gelar Karya Hingga Peluncuran Buku “O Ngo Ede Moi Ami Nonako Ka-Idala”

×

Gelar Karya Hingga Peluncuran Buku “O Ngo Ede Moi Ami Nonako Ka-Idala”

Sebarkan artikel ini
launching buku

HARIANHALMAHERA.COM– kegiatan gelar karya dan peluncuran buku “O Ngo Ede Moi Ami Nonako Ka-Idala (Seorang Nenek yang Punya Banyak Pengetahuan)” sukses dilaksanakan di Bangsaha, Tanjung Duma, Galela Barat, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Minggu (29/9) kemarin. Buku yang ditulis oleh Roberto Duma Buladja ini merupakan kumpulan cerita rakyat dan tradisi lisan masyarakat Galela.

Sesi diskusi buku yang dimoderatori oleh Deni Pitlo Tumada ini dihadiri oleh lintas generasi dan kalangan masyarakat Galela. Tidak hanya dari kalangan orang tua-tua saja, tetapi juga dari pemuda dan utamanya dari siswa/i SMA K Nehemia Galela.

Dalam pemaparannya, Roberto menjelaskan bahwa buku ini merupakan sebuah karya tulis yang mengangkat kekayaan budaya dan tradisi lisan masyarakat Galela, dimana buku setebal 180 halaman dengan ukuran 14,8 x 21 cm adalah hasil dari upayanya melakukan penelusuran dan pendokumentasian berbagai bentuk kearifan lokal orang Galela, seperti cerita rakyat, cerita fabel, syair lagu dan nyanyian orang Galela, syair ratapan, dan bentuk tradisi lisan lainnya.

“Buku ini tentu menjadi langkah awal bagi kami anak-anak muda Galela untuk memantapkan komitmen kepedulian kami kedepannya dalam menelusuri dan mengeksplorasi kekayaan warisan tradisi lisan orang Galela,”katanya.

“Ada mutiara kehidupan yang terbenam di dalam tradisi leluhur kami. Itu yang mau kami cari dan teliti, barangkali ada kearifan lokal di daerah ini yang bisa dikontribusikan untuk kalangan masyarakat dunia yang lebih luas,”sambungnya.

Gloria Miagina Palako Djurubassa, Akademisi Universitas Halmahera (Uniera), yang hadir sebagai pembahas, mengungkapkan bahwa buku ini layak diapresiasi, karena menjadi salah satu bahan untuk mempromosikan karya sastra dan budaya lokal.

“Dengan adanya acara ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal dan sekaligus mengapresiasi kekayaan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Galela,”ujarnya.

Dosen perempuan, yang lahir di Galela ini juga menambahkan bahwa melalu buku ini kita seolah dipanggil pulang ke kampung halaman. “Buku yang tulis Roberto tidak hanya membuat kita bernostalgia kembali, tetapi membuka imajinasi dan mendorong semangat kita semua untuk melakukan riset-riset berbasis pada konteks lokal untuk pengembangan ilmu pengetahuan,”ungkapnya.

Sementara Jesaya Banari, Budayawan Tobelo-Galela yang hadir sebagai pembahas juga turut mengulas isi buku ini secara mendalam. Ia memberi penekanan poin-poin penting terhadap pesan-pesan filosofi pada setiap bagian cerita dan syair lagu dalam buku ini.

“Wajah dan identitas orang Galela terekam di dalam buku ini. Buku ini tentu akan menjadi catatan bersejarah penting bagi perjalanan hidup generasi muda Galela kedepannya,”pungkasnya.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh para penanggap dari tetua-tetua adat dan tokoh masyarakat Galela, diantaranya: Theoseplianus Sosebeko, Jelimaus Buladja, Galtirus Thomas, Nande Talaba, A. Dilago, E. Mene, S.P. Sumtaki, Apsolina Gaoto, Sinarsi Djodjaga, dan tetua adat lainnya.

Adapun Ibu Fauziah Rasid, M.Si beserta rombongan dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XXI Kementerian Kebudayaan RI Indonesia juga turut hadir sekaligus memonitoring jalannya salah satu program fasilitasi kebudayaan ini.

Wenas Rompis, Staf Ahli Bupati Halut Bidang Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Kemasyarakatan mewakili Bupati Halmahera Utara turut memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan gelar karya dan peluncuran buku ini.

Tarian Cakalele dan Tide-Tide oleh anak-anak PPA Duma menjadi pengiring awal pembukaan kegiatan ini. Komunitas Duma Akustik turut mengiringi lagu-lagu tradisional orang Galela. Dan lantunan puisi dan sebuah cerita ‘o ngo ede moi’ di dalam buku ini dibacakan oleh Defrianti Etha.(rif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *