HARIANHALMAHERA.COM— Penghapusan Ujian Nasional (UN) yang diusulkan cawapres Sandiaga Uno saat debat ketiga Pilpres 2019, ramai dibahas. Ada yang setuju, ada juga yang tidak.
Seperti penuturan pengamat pendidikan Romo Darmin Mbula. Menurutnya, usulan penghapusan UN justru membuat kualitas manusia Indonesia tidak kompeten di era 4.0.
“karena jika bicara pendidikan dan hasil yang ingin dicapai, tak hanya UN saja yang harus dipikirkan,” katanya.
Menurutnya, pemerintah juga dituntut fokus pada peningkatan kualitas guru. Termasuk, kepala sekolah dan pengawas. Selain itu, melengkapi sarana prasarana sekolah yang sesuai dengan era 4.0.
Pengamat yang juga Ketua Presidium Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK) itu menambahkan, UN adalah evaluasi terstandar yang harus ditempatkan dalam konteks yang lebih utuh dan menyeluruh untuk meningkatkan sumber daya manusia.
“Karena itu saya berpendapat, jika punya rencana ingin peningkatan kualitas pendidikan, maka bukan sekedar menghapus ujian nasional. Banyak hal yang harus dipikirkan,” tegas dia, Rabu (20/3), mengutip beritasatu.com.
Menurut Romo Darmin, dalam menganalisa UN yang terpenting adalah, kualitas proses belajar dan mengajar melalui kehadiran guru-guru yang berkualitas dan berkarakter.
“Tentunya disertai dengan fasilitas belajar dan mengajar yang baik dan memadai,” tandasnya.
Sementara itu pengamat pendidikan lainnya, Indra Charismiaji menyatakan, untuk meningkatkan sumber daya manusia, sekolah juga harus dikembangkan melalui pendidikan yang memacu inovasi dan kreativitas.(fir)