Bila Poin Koefisien Diberlakukan UEFA
HARIANHALMAHERA.COM – UEFA mendorong 55 anggotanya untuk menyelesaikan kompetisi domestik 2019-2020. Setidaknya Juni kompetisi domestik di semua atau mayoritas anggota UEFA dianjurkan sudah dimulai lagi.
UEFA menggelar telewicara dengan para anggota (21/4). Meski sudah ada anggota federasi UEFA yang menyatakan mengakhiri kompetisi seperti Jupiler Pro League (Belgia), akan tetapi UEFA mendorong semua kompetisi domestik rampung.
Idealnya memang semua kompetisi domestik ke-55 negara itu rampung. Sebab posisi finis musim 2019-2020 akan menantukan jatah tampil di Liga Champions maupun Liga Europa 2020-2021 mendatang.
Nah, menurut The Sun UEFA sudah mempersiapkan skenario untuk tim mana saja yang mewakili negaranya di Liga Champions dan Liga Europa 2020-2021 jika kompetisi domestik tak usai. UEFA akan memakai poin koefisien klub-klub tersebut hasil kalkulasi performa tim dalam lima musim terakhir.
Untuk Premier League, secara mengejutkan Arsenal berpeluang tampil di Liga Champions. The Gunners-julukan Arsenal-masih di posisi empat tim teratas dengan koefisien terbaik diantara klub Inggris lainnya. Arsenal ada di bawah Manchester City (112 poin), Liverpool (99), dan Manchester United (92).
“Namun karena City masih terhukum berupa sanksi larangan tampil di kompetisi Eropa selama dua musim sampai 2022, maka jatah City akan melayang kepada Tottenham Hotspur yang duduk rangking lima,” tulis The Sun.
Kalau melihat skema ini, jelas menguntungan Arsenal. Sebab melihat klasemen hingga matchweek 29 musim 2019-2020, Arsenal menduduki posisi sembilan dengan poin 40. Berjarak lima angka dari tim posisi kelima (United/45) atau posisi terbawah Premier League lolos Liga Champions.
“Kami masih kompetitif untuk bersaing menuju Liga Champions musim depan. Dan semua pemain saya rasa ingin berada di kompetisi tersebut,” kata pelatih Arsenal Mikel Arteta kepada The Guardian sebelum kompetisi berhenti pekan kedua Maret lalu.
Jika Arsenal beruntung dengan skema koefisien performa tim dalam lima musim, maka sebaliknya Leicester City buntung. Dalam rangking UEFA melihat partisipasi dan hasil lima musim terakhir, The Foxes—julukan Leicester City—ada di posisi tujuh. Padahal musim 2019-2020 sebelum kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19, Leicester City duduk di posisi tiga klasemen.
Bukan hanya Leicester City yang buntung jika tiket Liga Champions berdasarkan koefisien rangking poin oleh UEFA. Di La Liga, terdapatlah nama Real Sociedad. Musim 2019-2020 sampai dengan jornada 27 atau saat kompetisi dihentikan mereka nangkring di posisi keempat.
Sedangkan empat besar tim Spanyol dengan koefisien poin tertinggi UEFA diisi Real Madrid (134 poin), Atletico Madrid (126), Barcelona (124), dan Sevilla (88). Real, Barca, dan Sevilla masuk zona Liga Champions di empat besar ketik kompetisi berhenti. Sedangkan Atletico di luar zona Liga Champions dan ada di posisi keenaam. (jpc/Pur)