HARIANHALMAHERA.COM – Pengalaman diklaim merupakan faktor krusial dalam turnamen mayor. Hal itulah yang diperhitungkan Turki, salah satu kuda hitam di Euro 2020.
Berdasar skuad Euro 2020 sampai (9/6), Turki merupakan kontestan termuda dengan usia rata-rata 24,9 tahun.
Skuad besutan Senol Gunes itu lebih muda ketimbang Inggris dengan usia rata-rata 25,2 tahun maupun Wales (25,5 tahun). Sementara itu, skuad tertua di Euro 2020 adalah Swedia dengan rerata usia 29,2 tahun.
Seperti dilansir The Independent, Gunes memang memiliki filosofi bakal bertumpu kepada para pemain muda saat berjuang dalam kualifikasi Euro 2020 maupun kualifikasi Piala Dunia 2022.
Baca juga: Berharap One-Man Show
Kecuali kiper, pemain outfield dipilih yang berusia di bawah 30 tahun. Korbannya adalah bek kiri Hasan Ali Kaldirim (31 tahun) dan gelandang Mahmut Takdemir yang sama-sama berasal dari klub juara Superlig Istanbul Basaksehir.
Filosofi Gunes berbuah manis dengan Turki berhasil lolos ke putaran final Euro 2020. Al Yildizlilar juga sukses mengalahkan Belanda (4-2) serta menahan seri Jerman maupun Kroasia (masing-masing 3-3) dalam setahun terakhir.
Tapi, filosofi pelatih yang menangani Turki untuk periode kedua (sejak 2009 setelah periode pertama 2000–2004) itu tercoreng karena Burak Yilmaz.
Sukses striker 35 tahun itu membantu Lille OSC memenangi Ligue 1 2020– 2021 memaksa Gunes memasukkannya dalam skuad Euro 2020.
”Dengan pengalamannya (67 caps dan 29 gol, Red), Burak akan menjadi kartu truf kami,” kata Gunes kepada The Guardian.
”Hasil yang telah kami capai saat ini menjadi bukti nyata bahwa pemain senior punya peran penting,” imbuh pelatih yang genap berusia 69 tahun pada 1 Juni lalu itu.(jpc/pur)