HARIANHALMAHERA.COM – Juergen Klopp melemparkan intimidasi simpel kepada Atletico Madrid (ATM) yang merayakan kemenangan 1-0 dalam first leg babak 16 besar Liga Champions pada 19 Februari lalu. Pelatih Liverpool tersebut berkata: selamat datang di Anfield.
Ya, markas Liverpool itu memang angker bagi tim lawan. Tim terakhir yang bisa menang di Anfield adalah Chelsea pada putaran ketiga Piala Liga musim lalu (27/9/2018).
Di Liga Champions, tim terakhir yang menang di Anfield adalah tetangga ATM, Real Madrid, pada fase grup 2014–2015 (23/10/2014).
Klopp juga punya alasan lain Liverpool, sekali lagi, membutuhkan tuah Anfield saat menjamu ATM dini hari nanti (siaran langsung SCTV/ Champions TV 1 pukul 05.00 WIT). Yakni, The Reds di era pelatih berjuluk Kloppo itu selalu sukses membalikkan keadaan di Anfield setelah kalah di kandang klub Spanyol dalam kompetisi antarklub Eropa.
Yang pertama terjadi dalam semifinal Liga Europa 2015–2016. Klopp yang menggantikan Brendan Rodgers pada 8 Oktober 2015 membawa The Reds memukul balik Villarreal 3-0 di Anfield setelah keok 0-1 di El Madrigal.
Yang kedua dan menjadi comeback epik dalam sejarah Liga Champions adalah semifinal Liga Champions musim lalu. Jordan Henderson kalah 0-3 di Camp Nou, kandang FC Barcelona. Di Anfield, Barca harus menyerah dengan skor 0-4!
Memori itu diingat betul oleh kapten ATM Koke. Kepada Marca kemarin (10/3), Koke menyebutkan bahwa Liverpool di Anfield dini hari nanti pasti akan bermain sangat ’’gila’’.
’’Hasil buruk Liverpool dalam empat pertandingan terakhir (1 menang dan 3 kalah) tidak akan membuat persepsi kami kepada mereka berubah. Liverpool adalah tim besar dan kami akan menemui kesulitan bermain di kandang mereka,’’ ucap gelandang berusia 28 tahun itu.
Sebab, berbeda dengan Liverpool di tangan Klopp yang punya rekam jejak comeback, ATM bersama entrenador Diego Simeone sangat jarang membuat la remontada. Yang ada, dalam format dua leg, ATM justru pernah gagal memanfaatkan keuntungan menang dalam laga pertama di kandang. Babak 16 besar Liga Champions musim lalu, misalnya.
Susah payah mengalahkan Juventus 2-0 di Wanda Metropolitano (21/2/2019), Los Colchoneros kalah 0-3 di Turin (13/3). ’’Kami mendapat pelajaran sangat berharga musim lalu ketika kalah di Turin. Kami memahami menang 2-0, apalagi 1-0, belum tentu aman dan kami butuh perjuangan besar untuk lolos ke fase berikutnya,’’ tutur Koke.
Rekan Koke, bek kanan ATM yang musim lalu memperkuat Tottenham Hotspur, Kieran Trippier, sangat mengenal teror Kopites untuk tim lawan di Anfield.
’’Anfield adalah salah satu stadionterbaikyangpernahsayamasuki. Fans di sana sungguh luar biasa dan mereka bernyanyi sepanjang pertandingan,’’ ucap bek kanan timnas Inggris di Piala Dunia 2018 itu kepada AS.
Menurut Trippier, ATM sudah terbukti dan punya senjata nonteknis untuk merusak permainan Liverpool berkaca pada laga di Wanda Metropolitano. Yakni, permainan keras plus provokasi. Tapi, apakah itu bakal ampuh di Anfield? ’’Taktik seperti itu (provokasi, Red) tidak akan mempan kepada kami (di Anfield, Red),’’ kata Jordan Henderson, kapten Liverpool, sebagaimana dilansir Liverpool Echo. (jpc/pur)