HARIANHALMAHERA.COM – Inter Milan juga cemas dengan kondisi keuangannya selama pandemi Covid-19. Apalagi, berdasar riset CIES, Nerazzurri –julukan Inter– menjadi tim Serie A dengan rasio tertinggi penurunan market value pemain. Yakni, ada di angka 35,7 persen.
Angka itu tidak hanya tertinggi di Italia. Sebab, Inter jadi yang terburuk. kedua dari lima liga elite Eropa terkait dengan penurunan market value pemain. Klub itu hanya kalah oleh Olympique Marseille (37,9 persen).
Nominal penurunan yang dialami Inter cukup drastis. Yakni, dari EUR 773 juta (Rp 13,8 triliun) ke EUR 497 juta (Rp 8,9 triliun). Kondisi itu kembali menghidupkan rumor kepergian striker Lautaro Martinez ke FC Barcelona.
Tetapi, berdasar laporan Sport, transfer Si Banteng –julukan Lautaro– bisa menimbulkan efek domino yang cukup rumit. Karena juga terdampak pandemi Covid-19, Barca harus memangkas sebagian gaji para pemain.
Meski klausul pelepasan Lautaro ”hanya” EUR 111 juta (Rp 1,9 triliun), nominal itu terasa mahal dalam kondisi saat ini. Apalagi, Inter masih enggan melepas penyumbang 16 gol dan 4 assist dari 31 laga musim ini tersebut. Meski begitu, bukan berarti striker 22 tahun itu tak bisa hengkang. Apalagi jika Inter bisa mendapatkan pengganti yang sepadan.
Untuk hal itu, Barca punya kartu truf. Klub tersebut bakal membarter Lautaro dengan Neymar Jr. Tentu saja setelah Barca berhasil memulangkan Neymar dari PSG musim depan. Harga pemain asal Brasil itu saat ini diyakini ada di angka EUR 150 (Rp 2,7 triliun). Les Parisiens –julukan PSG– bakal jadi pihak yang paling pusing (jpc/pur)