HARIANHALMAHERA.COM Sudah tiga musim perjalanan Paris Saint-Germain (PSG) di kancah Liga Champions tak pernah melebihi fase 16 besar. Musim 2016–2017 kalah oleh FC Barcelona, musim 2017–2018 takluk oleh Real Madrid, dan musim lalu (2018–2019) diperdaya Manchester United.
Hantu 16 besar pun kembali membayangi perjalanan PSG musim ini. Kalah 1-2 di kandang Borussia Dortmund, Signal Iduna Park (19/2), situasi PSG kala menyongsong second leg di Parc des Princes dini hari nanti (siaran langsung Champions TV 2 pukul 05.00 WIT) juga tak ideal.
Kepolisian Paris menyatakan bahwa laga kandang PSG tersebut digelar tanpa penonton sebagai antisipasi wabah korona. Kondisi itu diperburuk dengan situasi yang dialami bintang mereka, Kylian Mbappe.
Dalam sesi latihan resmi kemarin (10/3), Mbappe tidak terlihat karena dilaporkan cedera hamstring kanannya kambuh. Gelandang pekerja keras Marco Veratti dan bek kanan Thomas Meunier lebih dulu divonis tidak bisa dimainkan karena skors kartu merah.
”Jika (PSG) sampai tidak lolos ke perempat final Liga Champions lagi, keberadaan Thomas Tuchel (pelatih PSG, Red) tinggal menghitung hari. Faktor internal juga tak mendukung keberadaan Tuchel,” tulis ESPN.
Tuchel memang memiliki relasi yang tidak harmonis dengan bintang-bintang PSG. Salah satunya dengan Neymar Jr. Striker asal Brasil itu menuding Tuchel membuat citranya sebagai pemain manja makin lekat karena terlalu lama tidak memainkannya selepas pulih dari cedera.
Mantan pelatih Dortmund tersebut juga dimusuhi Mbappe dengan alasan yang sama. ”(Presiden PSG) Nasser Al-Khelaifi punya alasan tepat untuk memecatnya,” sambung ESPN.
Kesialan PSG bertambah karena Tuchel juga punya handicap kesialan di Liga Champions sebelum bersama Les Parisiens –sebutan PSG. Musim kedua (2016–2017) semasa masih menangani Dortmund, misalnya. Bus Dortmund yang kena ledakan jelang first leg membuat laga diundur 22 jam.
Alhasil, Dortmund kalah 2-3 oleh AS Monaco di kandang. Die Borussen lalu menyerah 1-3 di kandang AS Monaco. Kekalahan itu berbuntut panjang dan membuat relasinya dengan CEO Dortmund Hans-Joachim Watzke buruk. Meski mempersembahkan gelar DFB Pokal pada akhir musim, Tuchel akhirnya ditendang.
Menghadapi kutukan 16 besar PSG selama tiga musim terakhir melawan mantan klub (yang pernah memecatnya), Tuchel pun memilih tidak banyak berkomentar. ”Yang pasti kami akan menghadapi situasi sulit di depan kami dengan penuh optimisme,” ucap pelatih yang memenangitigagelar bersama PSG tersebut kepada Kicker.(jpc/pur)