K-Legue 1 Jadi Perhatian Dunia
HARIANHALMAHERA.COM – Dahaga fans sepak bola Korea Selatan (Korsel) terobati. Liga utama Korsel atau K-League 1 yang vakum dua bulan karena pandemi Covid-19 kembali bergulir. K-League pun menjadi liga sepak bola pertama yang digulirkan lagi setelah dihentikan. Sampai kemarin (9/5), ada empat laga yang digelar di empat kota berbeda. Mulai Jeonbuk, Ulsan, Incheon, hingga Gwangju.
Han Dong-min adalah salah seorang fans yang tak sabar menonton aksi klub kesayangannya, Suwon Samsung Bluewings. Sayang, dalam laga Jumat petang waktu setempat (8/5), Bluewings tumbang 0-1 oleh Jeonbuk Motors di Jeonju World Cup Stadium, Jeonju. ’’Aku tetap gembira karena bisa menikmati sepak bola lagi meski tidak dihadiri fans,’’ ungkap fans 22 tahun itu seperti dilansir Yonhap News.
Dong-min dan fans Bluewings lainnya menonton dari di Suwon, 31 kilometer selatan Seoul. Sebab, K-League 1 memutar kembali kompetisi tanpa penonton. ’’Setelah laga ini, aku merasa detak jantungku kembali berdegup setelah sekian lama tidak merasakan ini lagi,’ kata fans Bluewings lainnya, Lee Sang-hyup.
Gol bomber 42 tahun Jeonbuk, Lee Dong-gook, menandai diputarnya lagi salah satu kompetisi profesional tertua di Asia tersebut. K-League 1 pun menjadi ajang olahraga kedua di Korsel yang kembali diputar. Sebelumnya, Liga Bola Basket Profesional Korsel atau MLB lebih dahulu bergulir pada 5 Mei.
Tidak hanya menyedot animo penonton dari dalam negeri, restart K-League 1 juga sukses memikat dunia. Salah satunya dari peminat tayangan televisi. Karena berlangsung tanpa penonton, laga-laga di liga yang masuk lima besar terbaik Asia tersebut disiarkan dari kanal milik Federasi Sepak Bola Korsel (KFA). Baik di Twitter maupun YouTube maupun
Nah, yang menarik, permintaan hak siar K-League 1 membeludak dari dalam dan luar negeri. Dilaporkan, musim lalu cuma enam negara yang berminat membeli hak siar K-League 1. Itu pun hanya negaranegara di Benua Asia. Namun, begitu kembali bergulir di tengah pandemi Covid-19, jumlah permintaannya naik.
’’Kami memang tidak begitu dikenal secara global meski sebenarnya kami juga memiliki daya saing,’’ ungkap Juru Bicara KFA Lee Jong-kwoun dalam laman resmi federasi. ’’Tahun 2020 sudah menjadi tahun pertama liga kami diakui dan dinilai di tingkat global,’’ sambung Jongkwoun. ESPN melaporkan sudah ada 36 negara di dunia yang membeli hak siar K-League 1.
Bukan hanya dari belahan Asia Timur. Stasiun televisi dari India, Australia, Jerman, dan Britania Raya pun tertarik membelinya. Begitu larisnya, pembelian hak siar K-League 1 oleh negara ke-36 terjadi dua jam menjelang di Jeonju. Jeonbuk Jose Morais juga merasa kinerjanya akhirnya bisa ditonton dari seluruh penjuru dunia.
Bisa saja laganya ditonton Jose Mourinho, Tottenham Hotspur yang dia asisteni semasa di Chelsea musim 2015–2016. ’’Bagi para pemain, ini lebih dari sekadar beban. Tapi, ini juga memberi mereka tanggung jawab agar menunjukkan permainan terbaik kepada mata dunia dan untuk menunjukkan seperti apa liga ini sebenarnya,’’ tutur Morais.
Banyak pelajaran yang dapat diambil dari restart K-League 1. Mulai protokol kesehatan sampai cara mengemas laga tanpa penonton. Sebagaimana diketahui, protokol itu juga yang tengah dipikirkan liga-liga elite Eropa. Salah satunya Premier League yang masih ribut pada format laga dengan netral dan tanpa penonton karena faktor kepentingan. Baik karena ekonomi maupun kepentingan klub.
Atau, Serie A yang masih memusingkan protokol kesehatan ketika ada pemain atau staf di klub kontestan yang positif terpapar Covid-19 di tengah kompetisi. Di K-League 1, kompetisi bisa dihentikan selama dua pekan jika hal itu sampai terjadi. ’’K-League 1 akan menjadi sorotan dunia. Di situ akan terjawab sukses atau tidaknya (protokol) K-League 1,’’ tulis Associated Press (AP) laman dalam artikelnya. (jpc/pur)