HARIANHALMAHERA..COM – Jika Bundesliga sudah menggedok jadwal bergulirnya kompetisi, klub-klub Premier League masih berkutat soal persentase pemotongan gaji pemain mereka. The Times melaporkan, dewan Premier League masih melakukan upaya penyelamatan klub-klub Premier League. Itu seiring dengan dirumahkannya staf non kepelatihan oleh klub-klub seperti Newcastle, Norwich, Tottenham Hotspur, dan Bournemouth.
Upaya yang dimaksud adalah menyuntikkan dana segar kepada 20 klub peserta Premier League. Uang tersebut berasal dari pembayaran hak siar semusim oleh Sky Sports ataupun BT Sport yang didapatkan dewan Premier League di awal musim.
”Sebagai tim pemuncak klasemen, Liverpool akan diberi GBP 20 juta (Rp 392,08 miliar). Pembayarannya dilakukan dalam waktu dekat. Klub yang lain akan menyusul,” kata dewan Premier League.
Dewan Premier League menyatakan, jumlah uang yang diberikan itu belumlah angka keseluruhan. Uang ”prestasi” klasemen sesungguhnya baru dibagi pada akhir musim sesuai posisi finis.
Baca Juga: Dimulai Juni, Sepekan Dua Giornata
Nah, mengenai kepastian kapan Premier League bergulir lagi, beberapa sumber internal dewan Premier League menyatakan, selambat-lambatnya Juni kompetisi elite Inggris itu harus sudah berjalan. Dengan demikian, Juli kompetisi akan usai. Premier League musim 2019–2020 baru menyelesaikan 29 matchweek. Masih ada delapan pekan lagi buat dituntaskan.
Chief Executive Premier League Richard Masters sedang melakukan pembicaraan serius dengan perusahaan pengembangan teknologi VST Enterprises (VSTE) dalam rangka membuat aplikasi pendeteksi Covid-19.
Seperti diberitakan Daily Mail, aplikasi itu bakal menjadi semacam paspor buat suporter masuk stadion. Dengan demikian, aplikasi tersebut menjadi saringan pertama suporter yang ingin masuk ke stadion.
”Pihak Premier League rupanya tetap ingin suporter bisa masuk stadion. Tujuannya jelas, yakni agar klub jangan sampai merugi terlalu banyak selama pandemi Covid-19,” tulis Daily Mail.
Bulan lalu dalam pertemuan 20 klub Premier League dan dewan Premier League, dibahas bagaimana menggulirkan lagi kompetisi ketika pandemi Covid-19 terjadi. Salah satu opsi kuat adalah melanjutkan kompetisi tanpa penonton.(jpc/pur)