HARIANHALMAHERA.COM – Begitu menyeruak kabar tentang dua orang positif terjangkit virus korona, stok masker di toko-toko langsung ludes. Hanya ada beberapa apotek yang menjual barang tersebut. Harganya sudah naik gila-gilaan.
Sebelum virus korona merebak, harga satu lembar masker hanya Rp 1.000–Rp 1.500. Namun, kemarin (2/3) harga masker naik menjadi Rp 4.000–Rp 5.000 per lembar.
Pemerintah juga memberikan atensi terhadap ketersediaan masker bagi masyarakat di berbagai daerah. Menurut Deputi V Kantor Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardhani, kelangkaan masker yang menjadi persoalan sudah diantisipasi. ”Kami bertindak agar masker untuk publik bisa terpenuhi,” ujar dia kemarin.
Sejak wabah virus korona meluas, masker memang menjadi salah satu barang paling diburu. Banyak anjuran yang menyebutkan bahwa penggunaan masker sangat penting untuk menekan risiko penularan virus korona. Padahal, memakai masker hanyalah salah satu cara menangkal masuknya virus korona. ”Sering mencuci tangan juga penting,” kata Jaleswari.
Baca Juga: Lacak 48 Orang yang Kontak Pasien
Pemerintah meminta masyarakat tenang. Sebab, langkah-langkah antisipasi pasca mewabahnya virus korona dari Wuhan sudah disiapkan. ”Pemerintah sudah bersiap menindaklanjuti hal-hal terburuk,” jelas dia.
Karena itu, meski presiden sudah mengumumkan ada dua warga yang positif terkena virus korona, pemerintah meminta masyarakat tidak panik. Sebab, menurut Jaleswari, semuanya sudah berada dalam kendali. ”Masyarakat tenang, jangan panik, dan tetap melakukan kegiatan sehari-hari,” tutur dia.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta produsen masker dan hand sanitizer tidak memberatkan masyarakat. Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi meminta para pengusaha masker dan hand sanitizer tidak mengambil kesempatan saat masyarakat kesusahan seperti sekarang.
”Jangan eksploitasi masyarakat dengan harga yang gila-gilaan. Mengambil untung secara ugal-ugalan di tengah kesulitan adalah tindakan amoral,” tegas Tulus kemarin.
Baca Juga: Gila Masker
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan, masker sebenarnya hanya dipakai untuk mereka yang sakit. Yang sehat tidak dianjurkan memakai masker. ”Jadi, bisa dibedakan dan jangan dijadikan public enemy bagi yang memakai masker,” ucap dia.
Menurut Terawan, yang berpeluang sakit adalah mereka yang imunitas tubuhnya rendah. ”Seperti ini, semua pakai masker. Yang sakit saya atau yang sakit pakai masker,” ujarnya keheranan melihat awak media mengikuti konferensi pers dengan memakai masker. Padahal, dia dan para staf RSPI Sulianti Saroso tidak memakainya.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono kembali menegaskan cara mengantisipasi penularan virus baru itu. Selain tidak melakukan kontak, hal yang paling penting adalah menjaga daya tahan tubuh dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Dia menjelaskan, pada dasarnya, penyakit yang disebabkan virus dapat dilawan dengan daya tahan tubuh atau imunitas yang baik. ”Virus kan termasuk selflimiting disease atau bisa sembuh sendiri selama daya tahan tubuh baik. Jadi, imun tubuh inilah yang akan melawan virus ini,” tegasnya.
Karena itu, saat disinggung mengenai penggunaan masker, Anung justru menekankan pola hidup bersih dan sehat. Misalnya, makan bergizi, makan buah dan sayur, mengonsumsi air putih, rajin mencuci tangan dengan sabun, serta berolahraga.
Menurut dia, tidak pas jika orangorang sehat sibuk menggunakan masker, tetapi abai pada kewajiban mencuci tangan sebelum makan atau setelah dari luar rumah. ”Masker kan memang sejatinya buat yang sakit ya. Itu etikanya. Jadi, bukan semua orang akhirnya pakai masker,” paparnya. Namun, saat kekhawatiran tinggi, dia memaklumi ketika akhirnya semua menggunakan masker. ”Tapi, kebersihan harus tetap dijaga,” ingatnya. (jpc/pur)
AGAR TERHINDAR DARI KORONA
Pencegahan penularan Covid-19 tidak cukup hanya dengan memakai masker. Hal-hal berikut juga penting untuk diketahui:
- CARA BATUK
Ketika batuk, tutup dengan kain atau tisu. Bukan dengan menutup mulut menggunakan tangan. Sebab, tangan akan terkontaminasi virus atau bakteri dari air liur yang keluar. - NAMASTE
Seperti diketahui, tangan jadi sumber penularan virus dan bakteri. Karena itu, disarankan tak berjabat tangan dulu untuk bertegur sapa. Menyatukan kedua telapak tangan atau gerakan namaste dalam yoga bisa jadi solusinya agar tetap terlihat sopan. - MASKER BEDAH ATAU N95?
Masker N95 memang digunakan untuk mengurangi penularan penyakit yang sifatnya dari udara. Cara memakainya pun harus dengan benar dan rapat. Biasanya, masker tersebut digunakan tenaga kesehatan. Masker itu akan membuat sesak jika digunakan dalam waktu lama. Untuk sehari-hari, ketika flu, disarankan menggunakan masker bedah. Pemakaiannya pun sama, tidak hanya menutup area mulut atau hidung. Tapi juga menutup hidung yang mencapai bagian bawah mata, lalu masker ditarik ke bawah hingga menutup bagian dagu. - RAJIN CUCI TANGAN
Pastikan Anda rajin mencuci tangan dengan sabun ketika akan makan atau menyentuh area wajah, terutama hidung, mulut, dan mata. Setelah berkegiatan, juga sangat disarankan mencuci tangan dengan sabun. - POLA HIDUP SEHAT
Makan teratur dan sesuai takaran gizi seimbang sangat disarankan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Jangan lupa disertai dengan olahraga teratur.