HARIANHALMAHERA.COM – Kepala Dinas Komunikasi Informasi, Kehumasan, Statistik dan Persandian Halmahera Barat (Halbar), Chuzaimah Jauhar, memastikan, keberangkatan Bupati Danny Missy ke Jakarta pada Minggu (10/5) atas persetujuan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba.
Penegasan itu, menjawab polemik terkait keberangkatan orang nomor satu lingkup Pemkab Halbar tersebut di tengah pandemi Covid-19.”Dapat izin resmi dari Gubernur tertanggal 8 Mei 2020 perihal surat izin perjalanan dinas ke luar daerah yang ditandatangani AGK,” ujar Chuzaimah, Senin (11/5).
Dijelaskan Chuzaimah, keberangkatan Danny Missy ke Jakarta untuk mengurus peralatan medis (APD) untuk penanganan Covid-19. Namun pernyataan ini menuai sorotan dari anggota DPRD Halbar, Ibnu Saud Kadim.
Politisi Demokrat itu menilai, Bupati Danny Missy terkesan tidak konsisten selama menjabat sebagai kepala daerah.”Dari awal dilantik pada 2016 hingga sekarang, tingkat konsistensinya hanya nol koma sekian persen. Karena apa yang dia imbau, dia sendiri yang melanggar,” cetusnya.
Menurut Ibnu, selaku kepala daerah harus lebih memikirkan dampak dan pencegahan Covid-19, ketimbang keluar daerah dengan agenda yang tidak jelas.
“Keberangkatannya kemarin juga sama-sama dengan TKA asal Cina. Itu kan berbahaya sekali. Jadi bisa disimpulkan, bupati kalau dalam satu bulan tidak keluar daerah itu arwahnya tidak tenang,” ujarnya.
Dia berharap Bupati Danny Missy setelah kembalindari zona merah,harus diwaspadai terutama ASN, maupun siapa daja,dengan tidak bisa kontak langsung dengan bersangkutan sebagai bentuk pencegahan.
“Gubernur Malut juga kita harap lebih tegas, memberikan teguran kepada kepala daerah yang keras kepala seperti Bupati Halmahera Barat ini, yang hobinya jalan-jalan dan agendanya tidak jelas,” pintanya.
Informasi yang dihimpun, Bupati Danny Missy yang bertolak ke Jakarta pada Minggu sore (10/5), menggunakan maskapai Wings Air menuju Manado, Sulawesi Utara. Lalu dilanjutkan dengan maskapai Batik Air.
Bupati diketahui terbang bersama rombongan 39 Warga Negara Asing asal Cina, yang sempat ditahan pihak otoritas Bandara Sultan Baabullah Ternate.(tr-4/Kho)