HARIANHALMAHERA.COM–Warga Desa Bobanehana, Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat (Halbar), dibuat waswas dengan adanya aktivitas di lokasi wisata Tanjung Rappa Pelangi, yang sempat ditutup oleh pemerintah desa setempat.
Pasalnya, selain dijadikan sebagai tempat karantina Bupati Halbar, Danny Missy, sepulang dari wilayah pandemi Covid-19 di Ibu Kota Jakarta, lokasi ini kerap dimanfaatkan sebagai ruang rapat oleh Pemda.
“Kalau boleh ada agenda rapat jangan diarahkan ke tempat wisata. Dan kalau ada pasien yang dikarantina, jangan diarahkan ke tempat itu. Kita harus saling menjaga dan berikhtiar,” ucap salah satu warga, yang enggan namanya dipublish.
Kepala Desa Bobanehena, Iswan, kepada koran ini mengaku, lokasi pariwista Tanjung Rappa Pelangi ditutup sejak Minggu (22/3) lalu. Kendati demikian, ia memastikan bahwa lokasi tersebut bukan untuk tempat isolasi.
“Kemarin Pak Bupati punya dua pilihan tempat karantina, kediamannya di Desa Bobanehena atau di Wisata Tanjung Rapa Pelangi. Makanya saya geser ke wisata agar jauh dari pemukiman. Karena kediaman beliau di Bobanehena dekat pemukiman,” ujarnya.
Dengan begitu, kata Iswan, bupati tetap diberlakukan sama seperti beberapa orang dari daerah pandemi. “Di Bobanehena ini ada sekitar 5 orang dalam pemantauan, mereka adalah mahasiswa dan bapak bupati sendiri,” terangnya.
Pemerintah desa, lanjut Iswan, juga menunggu anak-anak Bobanehena yang akan tiba dari Bogor. Jumlahnya sekitar 4 orang. Nantinya, mereka akan diawasi secara ketat oleh petugas medis. “Termasuk melakukan penyemprotan disinfektan secara masif,” jelasnya. (tr4/kho)
