HARIANHALMAHERA.COM – Festival Teluk Jailolo (FTJ) akhirya kembali digelar, setelah tahun lalu batal dilaksanakan karena wabah pandemi Covid-19. Kemarin, iven tahunan ini resmi dibuka oleh Bupati Halbar, James Uang.
Namun, karena dilaksanakan ditengah pandemi serta mencegah terjadinya kerumuman, pergelaran FTJ kali ini dipersingkat hanya selama 4 hari terhitung sejak resmi dibuka kemarin (9/6).
Hajatan pariwisata dan kebudyaaan yang berlangsung di lapangan FTJ Desa Gufasa Jailolo kali ini, mengggusung tema The Harmoni of spice Island. (harmoni pulau rempah).
Ketua Umum Pelaksanaan FTJ 2021, Feny Kiat, mengatakan FTJ ke-12 ini, kembali terpilih masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai salah satu satu dari 10 event terbaik kategori berbasis adaptasi dan inovasi, setelah tiga tahun berturut-turut masuk dalam Calender of Event Kemenparekraf.
“Kharisma Event Nusantara Festival Teluk Jailolo 2021 agak sedikit berbeda dengan sebelumnya dikarenakan masih berada dalam dalam era tatanan hidup baru masa pandemi Covid-19,”katanya
FTJ yang biasanya identik dengan keramaian, saat ini dalam pelaksanaannya harus mengikuti aturan dan arahan Kemenparekraf RI dalam konsep Hybrid Event yaitu dengan sistem online dan offline.
“Festival Teluk Jailolo merupakan event promosi daerah yang dilaksanakan secara konsisten setiap tahunnya. Selain sebagai event promosi daerah, FTJ sudah menjadi platform pelestarian budaya asli Halmahera Barat yang selalu eksis melalui kegiatan-kegiatan tradisi dan budaya yang melibatkan berbagai pihak dan masyarakat,”paparnya.
Tema FTJ yang diangkat tahun ini, memiliki maksud keberagaman adat dan budaya, perbedaan suku, ras dan agama di Halmahera Barat.
“Sehingga dipersatukan kembali dalam harmoni Ino Fo Makati Nyinga untuk membangkitkan potensi kepulauan rempah menjadi destinasi wisata unggulan yang mendunia,”pungkasnya
Bupati Halbar, James Uang saat membuka FTJ mengatakan, mewabahnya Covid-19 di Indonesia termasuk di Malut memberikan dampak serius bagi seluruh sektor kehidupan masyarakat di Halbar.
“Meskipun dimasa pandemi, ivent nasional FTJ harus digelar, karena selama ini mampu menggerakkan ekonomi rakyat, dibuktikan dengan penurunan kemiskinan dan meningkatkan pendapatan perkapita halmahera barat sangat signifikan,”katanya
Sejarah menunjukan bahwa kreativitas mampu meretas segala batas, sesulit apapun situasi, jika kreatif, keadaan akan dapat kita hadapi dengan selamat dan kita keluar sebagai pemenang. “Sebaliknya, jika tidak kreatif, kita hanya akan meratap dan mengeluh serta terus berkutat dalam kubangan kesulitan itu, jagalah api kreativitas agar selalu menyala,”ujarnya.
Acara utama yang akan dilaksanakan di dalam Kharisama FTJ selama 4 hari kedepan diantaranya Ritual Sigofi Ngopo, Danching in the Sunset, Orom Sasadu, Talkshow Ekonomi Kreatif, Pentas Seni Budaya, Fun Diving, Teater Kuliner 7 Suku Halbar, Pesta Tani, serta Fashion Show Ekonomi Kreatif. (tr4/pur)