HARIANHALMAHERA.COM– Seperti pepatah klasik, semut di seberang lautan, nampak, gajah di pelupuk mata tak kelihatan. Begitulah menggambarkan bagaimana anggota DPRD Halbar menyoroti rusaknya infrastruktur.
Disaat sarana dan prasana di desa-desa pelosor yang rusak menjadi sorotan, justru rusaknya bangunan yang terjadi di tempat mereka bersidang, luput dari amatan.
Seperti yang terlihat di ruang komisi I kemarin. Dimana, ruangan kerja komisi yang membidangi masalah hokum dan pemerintahan itu tergenang air hujan. Ini disebabkan plafon yang sudah berlumut jebol akibat tidak mampu menahan debet air hujan.
“Ini sudah lama rusak dan dan sampai saat ini belum diperbaiki,” kata salah satu petugas
cleaning services yang enggan namanya dikorankan.
Dia mengaku, disetiap turunnya hujan, ruangan tersebut selalu kebanjiran. Meski para CS
sudah menaruh wadah untuk menadah air hujan yang jatuh menetes dari plafon.
Selain plafon yang sudah mulai rusak, dinding hingga lantai bangunan gedung berlantai II itu terlihat mulai retak akibat gempa bumi yang melanda Halbar beberapa tahun kemarin yang hingga saat ini tak kunjung diperbaiki.
Ketua Komisi III Sofyan Kasim mengaku melihat kerusakan serta usia bangunan yang sudah berumur belasan tahun, memang gedung Dewan saat ini sudah tidak layak untuk ditempati, “Soal ini juga nanti kita sampaikan ke pimpinan untuk dikaji ulang. Yang pasti kalau tambal sulam tentunya harus dilakukan,”terangnya.
Kaitanya dengan usulan pembangunan gedung Dewan yang baru, Kasim menilai harus melihat kemampuan keuangan daerah, Apalagi masih banyak pembangunan infasruktur lain yang harusnya menjadi prioritas. “Yang pasti akan disampaikan ke pimpinan. kalau bisa tambal sulam maka secepatnya harus diperbaiki,” tambahnya.(tr4/pur)