HARIANHALMAHERA.COM–Mimpi Halmahera Barat (Halbar) untuk menjadi salah satu lumbung beras di Maluku Utara (Malut) ternyata jauh panggang dari api. Bagaimana tidak ? sebagian besar kebutuhan beras di Halbar ternyata masih dipasok dari luar Malut, yakni Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Data dari Dinas Ketahanan Pangan Halbar mencatat, beras merupakan pasokan pangan startegis terbanyak yang disuplay dari Manado, yakni per bulan mencapai 72.671 ton.
Selain beras ada juga kebutuhan pangan lain yang belum bias diadakan secara mandiri namun dipasok dari Manado, seperti gula pasir sebanyak 152.05 ton/bulan, telur ayam ras 67.72 ton/bulan, minyak goreng curah 244 ton/bulan dan tepung terigu 124.63 ton/bulan
Kadis Ketahanan Pangan Aston J.Suwatalbessy menuturkan, meski masih mengandlkan pasokan dari luar daerah, namun Halbar tidak lagi masuk katagori rawan pangan, karana seluruh kebutuhan pangan sudah stabil.
“Untuk pasokan pangan wilayah Halbar sendiri kebanyakan pangan segar yang di bawah keluar daerah misalnya pisang, ataupun ubi-ubian, ada juga dalam bentuk kemasan, akan tetapi soal itu, melalui Disperindagkop,”ujarnya.
Program segitiga emas dengan Kota Ternate dan Tidore Kepulauan, menurutnya juga dinilai efektif. Olehnya itu, dengan telah beroperasinya tol laut, tentunya juga diharapkan selain menekan tingginya harga bahan pokok, tentunya juga diharapkan dapat menjawab kebutuhan pangan startegis dari wilayah lain selain Manado.
Ketahanan Pangan sendiri, pada prinsipnya bagaiamana menentukan angka penekanan pangan. Dimana hal ini juga tentunya membutuhkan kerja sama lintas SKPD,mislanya Dinas Kesehatan dengan menekan angk gizi buruk dan stunting di desa-desa yang katagori rawan pangan.(tr4/pur)