HARIANHALMAHERA.COM–Sejumlah sopir angkutan lintas Halmahera yang melayani penumpang rute Jailolo – Tobelo, Sidangoli – Tobelo mengaku resah, dengan kebijakan yang berlaku di jalur pertigaan Desa Dodinga, Jailolo Selatan, Halmahera Barat (Halbar).
Sebab, mereka tidak diperkenankan membawa penumpang menuju Tobelo, Halmahera Utara (Halut). Sekalipun telah melengkapi administrasi berupa, surat keterangan sehat hingga pemeriksaan suhu tubuh.
Penumpang jurusan Tobelo yang diangkut, baik melalui Jailolo maupun terminal Sidangoli yang hendak menuju Tobelo, terpaksa turun di pertigaan Dodinga, dan menumpangi mobil tujuan Tobelo yang tengah parkir di pertigaan Dodinga.
Ketua organisasi kendaraan darat (Organda) Trayek Jailolo – Tobelo, Ronald Reagen Bobane, mengaku kebijakan yang diduga dilakukan Dishub Halut di pertigaan Dodinga itu, sangat merugikan sopir rute Jailolo dan Sidangoli yang hendak menuju Tobelo.
Sementara, angkutan dari Tobelo leluasa masuk hingga Terminal Sidangoli. “Persoalan ini muncul saat penutupan akses masuk ke wilayah Tidore di Sofifi. Karena secara otomatis penumpang dari Ternate memilih jalur lewat Sidangoli,” tuturnya.
Selain itu, speedboat yang biasanya masuk ke Sofifi juga memilih masuk ke Pelabuhan Toniku Pantai. “Teman-teman sopir dari Tobelo juga tidak permasalahkan. Tapi kemungkinan ini ulah petugas Dishub dari Halut,” ujarnya.
Dia berharap persoalan ini diseriusi Pemkab Halbar melalui Dishub, dengan membangun koordinasi, baik dengan pengurus Organda Halut maupun Disbub Halut.
“Dishub Halbar jangan biarkan masalah ini berlarut-larutlah. Karena teman-teman mulai kesal dengan sikap Dishub. Mestinya segara diatasi. Karena protokol kesehatan kami penuhi, tapi tidak diizinkan melawati portal Covid-19 dari Halut,” tuturnya.
Hal ini menuai sorotan dari Sekretaris Komisi I DPRD Halbar, Joko Ahadi. Dia berharap Pemkab Halbar maupun Halut secepatnya menyikapi persoalan ini, agar ada titik temu dan tidak ada lagi pemalangan yang dilakukan oleh para sopir.
Ia menilai, pemerintah seakan tidak hadir dalam persoalan ini. Sebab, para sopir dari Halut, secara leluasa bisa mengangkut penumpang hingga ke terminal Sidangoli. Sementara, mobil dari Jailolo tidak bisa masuk hingga ke Tobelo.
“Ini kan berpotensi memicu konflik. Jadi harus diperhatikan, terutama Dishub Halbar, tim Covid-19 Pemkab Halbar, dan Polres Halbar. Mereka harus berkoordinasi dengan Pemkab Halut, agar masalah ini cepat diatasi,” jelasnya.
Sementara, Kepala Bidang Perhubungan Darat Dishub Halbar, Ansar Wursok mengaku, sudah menindaklanjuti persoalan itu dengan menggelar pertemuan antara pengurus DPC Organda Halbar dan Satlantas Polres Halbar.
“Kami turun ke lokasi pertigaan, sambil menunggu koordinasi antara Dishub Halbar dan Halut, serta pengrus Organda untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” katanya. (tr-4/Kho)