HARIANHALMAHERA.COM–Pembangunan pasar rakyat di Desa Gufasa, Kecamatan Jailolo, Halbar rupanya tidak menjadi perhatian serius dari Pemkab dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
Tengok saja di lapangan, dimana proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar rp 5,8 Miliar itu terbengkalai. Padahal, pasar tersebut baru setahun selesai dibangun, namun hingga kini tak kunjung diresmikan.
Pantauan Harian Halmahera bangunan pasar tampak sudah mulai rusak terutama dibagian plafon. Bahkan, fasilitas seperti selokan terlihat tak kunjung diselesaikan. Kondisi bangunanya juga kotor dan terkesan kumuh.
Rahman salah seorang pedagang setempat mengaku, bangunan pasar itu belum juga ditempati pedagang ikan, karena sebagian mereka sudah mempunyai tempat jualan di dalam bangunan dua pasar ikan yang lama.
“Kami juga tidak lihat ada aktifitas peresmian atau penertiban dari dinas terkait, sebab bangunan ini rusak juga kami tidak tahu karena jika dibiarkan begitu saja pasti akan rusak,lagian tidak ada juga yang datang membersihkan,” ungkapnya.
Zulkifi pedagang lainya berharap agar bangunan pasar tersebut secepatnya di resmikan agar dapat ditempati para pedagang khususnya pedagang ikan. Selain Pasar rakyat Jailolo, terdapat juga dua unit bangunan pasar yang juga belum difungsikan. Diantaranya pasar Akediri dan pasar di Kecamatan Ibu.
Kadis Perindag Martinus Djawa,yang hendak dikonfermasi wartawan tidak berada di tempat.(tr4/pur)