HARIANHALMAHERA Insiden dugaan keracunan missal yang dialami belasan siswa SMAN 1 Halbar ditindaklanjuti pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Halbar. Kepala Seksi (Kasie) Surveilans dan Bidang Pengendalian Penyakit, menjelaskan, untuk menindaklanjuti kasus itu, pihaknya sudah mengirim sampel makanan berupa pentolan yang menjadi biang keracunan untuk diuji di laboratorium.
Namun karena pihaknya Dinkes sendiri saat ini masih terkendala keterbatasan alat uji lab.
Maka sampel yang diambil dikirim ke Ternate atau Manado. “Kalau untuk uji lab nya seperti
nanti bisa ditanyakan ke bagian kesehatan lingkungan, karena mereka yang menangani soal itu,”terangnya.
Diakui, dari gejala awal yang dialami para siswa, mereka diduga kuat keracunan, meski belum terlalu parah.
“Saat kejadian kemarin ada sekitar 16 orang siswa, dua diantaranya mengalami sesak napas sehingga kemarin adanya bantuan pernapasan dari pihak RSUD dan yang sisanya itu
gejalanya pusing, mual dan rasa panas diwajah sehingga diberikan minum susu beruang untuk menetralkan racun itu,”terangnya.
Sementara pasca kejadian itu, siswa yang keracunan terpantau sudah sudah mulai masuk
sekolah seperti biasa. Kasek SMAN1 Yahya mengutarakan, belum bisa memastikan apakah
sumber kecarunan berasal dari pentolan bakso atau nasi kuning.
Sebab, dari pengakuan salah seorang siswa, siang itu selain pentolan Bakso, mereka juga
mengkonsumsi nasi kuning. “Tapi kita tunggu hasil lab,” katanya.
Apalagi, bukan hanya siswa, sejumlah guru juga sempat mengkonsumsi pentolan yang dijual oleh salah seorang guru berstatus honorer itu. Namun, tidak menyebabkan gejala yang dialami oleh para siswa. “Yang pasti pasca kejadian ini kami juga akan evaluasi dengan memanggil pemilik kantin untuk dilakukan pembinaan,” ujarnya. (tr4/pur)