HARIANHALMAHERA.COM–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat (Halbar), dinilai cenderung menganak tirikan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Jailolo.
“Sampai hari ini, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemkab, kami tidak pernah dilibatkan, “ ungkap Kepala UPTD Samsat Jailolo, Afrida Dorado, Rabu (22/4).
Afrida pun membandingkan kepemimpinan Halbar di masa Namto Hui Roba selama dua periode, yang dinilainya begitu intens melibatkan UPTD Samsat dalam berbagai kegiatan.
“Pada prinsipnya kita bukan mengemis. Tapi paling tidak harus ada perhatian dari Pemkab. Karena keberadaan kita juga bagian dari pemerintah. Tentu, koordinasi sangat penting dilakukan,” cetusnya.
Afrida menilai, sikap Pemkab dibawah kepempimpinan Danny Missy tidak berbanding lurus dengan pencapaian UPTD Samsat, sebagai salah satu intansi penyumbang pajak bagi daerah melalui Dana Bagi Hasil (DBH). “Di tahun ini saja, kita ditargetkan sebesar Rp 8,4 Miliar,” tandasnya.
Menurut dia, upaya menjalin kerjasama yang baik sangat dibutuhkan. Tentu bertujuan untuk mendorong tingkat pendapatan pada sektor pajak. “Kita harapkan ada kerja sama yang baik. Bayangkan, tunggakan pajak kendaraan bermotor Pemkab saja bahkan mencapai puluhan juta,” pungkasnya. (tr-4/Kho)
