HARIANHALMAHERA.COM–Kedatangan Bupati Halmahera Barat (Halbar), Danny Missy, dari Jakarta, Selasa (14/4) menuai penolakan dari puluhan warga yang mengatasnamakan Aliansi Jong.
Danny yang baru saja tiba sekitar pukul 16.30 WIT menggunakan speedboat dan hendak berlabuh di ruang tunggu VIP itu, terpaksa berputar arah, lalu menuju ke sebuah dermaga tepat disamping kediaman Sekretaris Daerah Halbar, Syahril Abdul Radjak, di Desa Goemaadu.
Namun setibanya di dermaga tersebut, speedboat yang ditumpangi orang nomor satu Halbar itu, kembali dicegat oleh sejumlah massa aksi. Speedboat pun akhirnya putar haluan menuju Sidangoli, Kecamatan Jailolo Selatan.
Dalam aksi tersebut, puluhan massa yang membawa sebuah spanduk penolakan, juga membakar ban bekas, tepat di depan jalur pertigaaan Pasar Jailolo. Aksi mereka sempat dihentikan aparat kepolisian yang tiba di lokasi.
Salah satu orator aksi, Hikayat Hi. Jud, dalam orasinya menilai Bupati Danny Missy seakan mempermainakan masyarkat di tengah penyebaran virus korona.
Sebab, kata dia, bupati yang sebelumnya menjalani masa karantina di lokasi wisata Tanjung Rapa Pelangi di Desa Bobanehena, Kecamatan Jailolo, justru memilih bertolak ke Jakarta tanpa agenda yang jelas.
“Bupati tidak taat pedoman karantina, karena melakukan pertemuan berulang-kali. Bahkan sempat berpose di atas kapal bantuan kementerian dengan jarak yang tidak diatur dalam protokuler penangan covid-19 saat menuju Ternate lalu ke Jakarta,” bebernya.
Parahnya lagi, lanjut Hikayat, bupati yang baru menjalani masa karantina selama delapan hari, itu, mendadak plesir ke Jakarta saat daerah dalam keadaan krisis masker dan kebutuhan. “Sementara, warga diimbau berdiam diri di rumah,” teriaknya.
Hikayat juga meminta Bupati Danny Missy memberikan penjelasan terkait dugaan pelanggaran pedoman SOP karantina 14 hari, yang mestinya dijalani oleh setiap warga yang baru tiba dari luar daerah.
Kepala Dinas Kesehatan Halbar, Rosfinjte Kalenget, saat dikonfirmasi wartawan via telepon mengaku belum mengetahui informasi kedatangan Bupati Danny Missy.
“Saya baru saja dari Sidangoli, dan belum tahu apakah bupati sudah pulang atau belum. Tapi yang pasti siapa saja, baik bupati maupun ajudannya, jika baru pulang pasti dikarantina,” singkat Rosfintje.
Sementara, Kepala Dinas Komunikasi Informasi Kehumasan Statistik dan Persandian Halbar, Chuzaema Kahar, yang juga sebagai juru bicara Satuan Gugus Tugas Covid-19 Halbar, tidak memberikan tanggapan terkait kedatangan Danny Missy.
Sementara, aksi baru berhenti setelah Wakapolres Halbar, Kompol Angga Heldiyansah, didampingi Kapolsek Jailolo, Iptu Labadau, meminta massa membubarkan diri. (tr-04/Kho)